KERSAN A, DISWAYJOGJA - Geram dengan maraknya warung remang-remang untuk praktik prostitusi, warga di Kecamatan Kersana , Kabupaten Brebes , Jawa Tengah langsung menyegel warung tersebut. Penyegelan warung esek-esek ini dilakukan oleh ratusan warga bersama tokoh pemuda dan tokoh agama, Sabtu , 18 Mei 2024 .
Warung tersebut berjejer berdiri di atas lahan milik PT KAI dan lahan pemerintah. Warga menyegel belasan warung dengan menggunakan papan. Warga mengancam akan melakukan pembongkaran bila nantinya warung esek-esek itu kembali beroperasi. BACA JUGA:Jual Obat Keras Lagi, Warung Aceh di Brebes Digerebek, Lokasi Dekat Sekolah Desa Kubangpari Ratusan warga Desa Cigedog, Kecamatan Kersana ini mendatangi belasan warung remang-remang dengan pengawalan dari aparat pemerintah dan TNI-Polri. ” Warga resah dengan keberadaan warung-warung ini. Setiap malam untuk tempat prostitusi, pesta minum keras, karaoke, dan peredaran obat keras. Sampai tengah malam juga musik masih keras dan mengganggu warga, ” kata Riza, warga Desa Cigedog. Warga lain, Edi Haryanto mengatakan, warga yang datang langsung melakukan penyegelan dengan menggunakan papan, di setiap pintu warung yang berjejer di pinggir jalan provinsi Kersana-Ciledug. Dia mengaku geram karena warung yang berdiri ilegal di lahan tanah milik PT KAI Daop 3 Cirebon dan DPU Provinsi Jawa Tengah, selama ini dijadikan dengan sebagai warung esek-esek. ” Petugas gabungan juga melakukan penyegelan dengan memasang tulisan warung ditutup, ” ungkap dia. Camat Kersana Rohmani mengatakan, pihaknya bersama Satpol PP Brebes sebelumnya sudah melakukan penutupan warung remang-remang yang dijadikan tempat prostitusi tersebut. ” Sudah pernah ditutup, tapi mereka para pengelola warung bandel dan warung kembali beroperasi, ” tandasnya. BACA JUGA:Obat Kuat Dijual ke Pelajar dan Anak Muda, Warung Aceh Digerebek Warga, Pedagang Nyaris Babak Belur Penyegelan warung remang-remang mendapatkan pengawalan dari aparat kepolisian dan TNI untuk menghindari aksi pengrusakan maupun untuk mencegah bentrok warga yang prokontra."Warga mengancam akan melakukan pembongkaran warung remang-remang, bila warung kembali beroperasi dan tidak ada tindakan tegas dari aparat pemerintah, ” tegasnya . (*)