DIY Diprediksi Bakal Diterjang Badai Siklon Tropis Anggrek, Masyarakat Diminta Siaga dan Tidak Panik

Sabtu 20-01-2024,05:00 WIB
Reporter : M. Fatkhurohman
Editor : M. Fatkhurohman

DISWAYJOGJA – Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang diprediksi bakal menerjang DIY. Hal itu karena Badai Siklon Tropis Anggrek diprediksi akan terjadi di DIY pada 18 – 22 Januari 2024.

Badai tersebut juga berpotensi mengakibatkan tinggi gelombang 2.5 - 4.0 meter ( Rough Sea) di Samudra Hindia selatan Jawa dan Perairan Selatan Yogyakarta.

Dengan prediksi itu, Kepala Pelaksana BPBD DIY Noviar Rahmad  mengerahkan banyak potensi untuk bersiaga. Selain potensi dari BPBD provinsi dan kabupaten/kota, Noviar menyebut sudah mempersiapkan relawan-relawan di tingkat kalurahan untuk bersiaga guna mengantisipasi berbagai kemungkinan.

”Kita bukan patroli, karena relawan di setiap lokasi sudah siaga. Contohnya tadi malam, itu ada sekitar 10 pohon tumbang dan itu sudah terkondisi dengan relawan-relawan yang sudah langsung menangani di masing-masing lokasi kejadian. Bahkan ada satu rumah yang tertimpa pohon di daerah Hargobinangun, juga sudah tertangani oleh relawan yang sudah berada di tingkat kalurahan,” papar Noviar, Jumat (19/1/2024).

BACA JUGA:Hujan Lebat dan Angin Kencang di Kadipaten Kraton, Pohon di Area Parkir Gedung Pertemuan Suryopuri Tumbang

Noviar menjelaskan, Siklon Anggrek diprediksi memberikan dampak negatif lebih banyak pada DIY di sisi selatan. Karena itu, masyarakat di sepanjang pantai selatan harus lebih waspada. Sebab, gelombang tinggi saat ini sudah naik hingga 4 meter.

”Kami berharap tidak sampai ke banjir rob. Kalau banjir rob ini terjadi, nanti jangan sampai kejadian seperti 2018 dulu terulang. Itu yang kami khawatirkan,” ungkap Noviar.

Karena itu, Noviar mengimbau kepada nelayan untuk tidak melalut dari 19 – 22 Januari atau sampai ada imbauan baru dari BMKG. Sementara, wisata pantai tidak ada penutupan. Namun, wisatawan diminta lebih waspada dan mengikuti himbauan petugas.

“Nelayan sudah kita peringatkan untuk tidak melaut dari tanggal 19 - 22 Januari untuk tidak melaut dulu. Kalau untuk wisata masih bisa, sepanjang masih memperhatikan himbauan petugas. Petugas Satlinmas Rescue sudah ada di pesisir selatan semua, untuk mengingatkan kalau ada wisatawan untuk tidak berenang dan mereka harus mematuhi itu,” tegas Noviar.

Saat ini, kata Noviar, Badai Tropis Anggrek berada di Samudra Hindia Barat Daya Bengkulu. Tekanan rendah di Australia menunjukkan pola angin Baratan (Monsoon Asia) mendominasi wilayah Jawa pada umumnya dan DIY khususnya, yang bertiup dari arah Barat Daya – Barat Laut dengan kecepatan berkisar 20 – 40 km/jam.

BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, Kapolresta Yogyakarta Imbau Masyarakat Waspada Pohon Tumbang

Adanya aktivitas MJO di kuadran 4 didukung adanya pertemuan arus angin di wilayah Jawa serta hasil analisis terkini dari profil vertikal kelembaban udara di wilayah DIY pada ketinggian 1.5 – 5.5 km (level 850 - 500 mb) berkisar antara 70 – 95 % (basah), yang menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan dapat terjadi di wilayah DIY bagian Utara - Tengah pada siang-malam hari.

”Kami mengimbau agar masyarakat tidak terlalu panik, tetap siaga untuk menghadapi Siklon Anggrek ini,  tetap berada di rumah, tidak terlalu banyak keluar rumah, dan tidak berdiri dan berdiam di bawah pohon,” imbau Noviar. (*)

Kategori :