BREBES , DISWAYJOGJA - Sebanyak 1.871 ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Kabupaten Brebes menjadi target penuntasan stunting. Sebab, program pendampingan percepatan penanganan stunting menjadi program prioritas daerah.
BACA JUGA:Bakal Rilis! 4 Laptop Terbaru 2024 dari Brand Ternama, Siap Menggebrak Pasar Teknologi Dunia Bahkan, rakor dan evaluasi berkala menjadi kewenangan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3KB). Teknisnya, menggelar roadshow secara berkelanjutan di 17 kecamatan. Pesertanya, perwakilan Tim Percepatan Penanganan Stunting tingkat kecamatan dan puskesmas. BACA JUGA:5 Laptop Terbaik Untuk Desain Grafis dan Conten Creator, Spek Gak Kaleng - Kaleng! Kepala DP3KB Brebes Akhmad Ma'mun mengungkapkan, rakor pemetaan dan analisa data stunting menjadi upaya sinkronisasi dan sinergitas lintas sektoral. Fokusnya, mengoptimalkan percepatan penanganan stunting secara kolaboratif hingga tingkat desa. Termasuk, mencermati hasil data 1.871 bumil berstatus KEK yang menjadi sasaran pendampingan stunting. "Narasumber yang dihadirkan, meliputi Kabid Kesmas Dinkes M Muhtar. Kemudian, Kabid Dalduk PP Kambali, Subkor Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Afiyah Hidayati," jelasnya, Kamis (28/ 12). BACA JUGA:Rekomendasi HP Terbaik dengan RAM 12GB yang Dapat Dibeli dengan Diskon Menarik di Akhir Tahun! Sementara itu, Kabid Dalduk PP Kambali menyampaikan, berdasarkan hasil pemetaan jumlah bumil berstatus KEK dan anemia tersebar di 17 kecamatan. Rinciannya, Salem 41 bumil, Bantarkawung 77, Bumiayu 89, Paguyangan 95, Sirampog 81, Tonjong 40, Jatibarang 82, Larangan 107. Kemudian, Kecamatan Ketanggungan 133 bumil, Banjarharjo 129, Losari 174, Tanjung 133, Kersana 51, Bulakamba 227, Wanasari 156, Brebes 176 dan Songgom 80 bumil. BACA JUGA:5 Laptop Terbaik Untuk Desain Grafis dan Conten Creator, Spek Gak Kaleng - Kaleng! "Dengan data tersebut, TPPS tingkat kecamatan harapannya terus menggenjot pendampingan penurunan stunting. Sebab, target sasarannya sudah fokus dan terarah," terangnya. BACA JUGA:Angka Dispensasi Nikah di Kabupaten Tegal 188 Ajuan, Pengadilan Agama Berhasil Memutus 174 PerkaraTerpisah, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes M Muhtar menambahkan, selain fokus pendampingan bumil KEK dan risiko tinggi lainnya TPPS harus selalu memperhatikan prevalensi balita stunting. Sebab, percepatan penurunan stunting masih menjadi target penuntasan di 17 kecamatan. Data tersebut, merupakan hasil pendataan per Februari 2023 yang sudah dilaksanakan pendampingan rutin. Yakni, Kecamatan Bumiayu sebanyak 7,84 persen, Paguyangan 8,86 persen, Tonjong 8,25 persen. Selanjutnya, Jatibarang 7,45 persen, Larangan 4,74 persen, Losari 7,07 persen, Tanjung 9,61 persen, Kersana 8,96 persen, Wanasari 8,74 persen, Songgom 7,67 persen.
"Sedangkan tujuh kecamatan lainnya, tergolong tinggi seperti Sirampog 18,05 persen, Ketanggungan 17,93 persen, Salem 15 persen, Bantarkawung 12,08 persen, Brebes 12,02 persen, Banjarharjo 11,01 persen dan Bulakamba 10,07 persen," imbuhnya. (*)