DISWAYJOGJA - Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY pada 2023 bersama UPT telah melaksanakan Program Penyelenggaraan Keistimewaan DIY urusan kebudayan dengan total pagu sebesar Rp 335.406.402.765. Program Penyelenggaraan Keistimewaan DIY urusan kebudayaan tersebut terdiri dari 7 kegiatan dan 24 sub kegiatan.
BACA JUGA:COE Diluncurkan, DIY Siapkan 126 Event Sepanjang 2024 Hal itu dikatakan Kepala Disbud DIY Dian Lakshmi Pratiwi saat peluncuran 181 event budaya yang dirangkum dalam Agenda Budaya Jogja Manggatra 2024 di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center, Senin malam (18/12/2023). BACA JUGA:5 Rekomendasi Dispenser Terbaik, Dilengkapi Dengan Fitur Canggih, Yuk Cek Apa Saja Mereknya! Dian Lakshmi Pratiwi menjelaskan, event kebudayaan yang dilaksanakan pada 2023 ini memiliki kontribusi terhadap implementasi pengembangan dan pemeliharaan objek kebudayaan yanag tercantum dalam Perdais No.3 Tahun 2017. BACA JUGA:Event Pariwisata Internasional, Borobudur Tourism Expo 2022 Bakal Digelar di Magelang Oktober Mendatang? “Realisasi anggaran program tersebut mencapai Rp301.919.763,715 atau sekitar 90 persen. Event kebudayaan DIY tersebut dilaksanakan Disbud DIY baik melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah(UPTD) Taman Budaya, UPTD Museum Negeri Sonobudoyo dan UPTD Balai Pengelolaan Kawasan Sumbu Filosofi (BPKSF),” tandasnya. BACA JUGA:Program Baru Pemda DIY, Penanganan RTLH Terintegrasi Berikan Hunian dengan Fasilitas Lengkap Lebih lanjut, Dian menyatakan, partisipasi masyarakat merupakan salah satu kunci keberhasilan pelaksanaan kegiatan kebudayaan. Karena itu, event kebudayaan ini turut melibatkan 70.232 SDM yang berasal dari berbagai kalangan mulai dari seniman, budayawan, akademisi, pelajar dan ASN pada 2023. Apabila ditambah dengan penonton maka jumlahnya bisa mencapai jutaan orang. BACA JUGA:Inspeksi Keselamatan Lalu Lintas, Dishub Kabupaten Tegal Gelar Ramp Check Angkutan Nataru Selain melalui event kebudayaan, Dian menyampaikan pemeliharaan dan pengembangan kebudayaan dilakukan dengan cara pemberian hibah sarana dan prasarana (sarpras) kebudayaan kepada kelompok atau paguyuban yang ada di DIY. Tercatat sebanyak 125 set sarpras kebudayaan yang telah diberikan kepada masyarakat melalui kelompok paguyuban atau lembaga seni budaya. BACA JUGA:Pemda DIY Luncurkan Buku Bunga Rampai, Sri Sultan Tidak Melimitasi Aspirasi Pada Buku ”Adapun 125 set sarpras kebudayaan terdiri dari 67 set gamelan besi, 7 set gamelan perunggu, 24 set pakaian seni, 22 set peralatan seni dan 5 unit balai budaya. Penyelenggaraan event kebudayaan pada 2023 menggunakan sebanyak 3811 buah sarpras yang dimaksud meliputi taman budaya, alun alun atau lapangan, gedung baik yang dimiliki pemerintah atau swasta,” terangnya. BACA JUGA:Masak Air Ditinggal ke Sawah, 2 Rumah di Desa Kesuben Tegal Terbakar Dian menyebut, beberapa event kebudayaan yang mampu menciptakan dampak ekonomi budaya secara langsung antara lain Pasar Kangen, Festival Kebudayaan Yogyakarta dan Jogja Art Books. Dengan demikian penggunaan dana keistimewaan melalui event kebudayaan mampu menciptakan dampak yang positif terhadap perekonomian masyarakat setempat. ”Agenda budaya tidak hanya sukses mempromosikan event budaya semata namun mampu berdampak menghidupkan perekonomian masyarakat setempat. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan kerja kebudayaan DIY khususnya di Disbud DIY pada 2023 lalu dan mohon dukungan kedepannya," ungkapnya. (*)