BUMIAYU , DISWAYJOGJA - Kerusakan bendung irigasi Damrau Aliran Sungai (DAS) Erang, Dukuh Munggang Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu dinantikan oleh para petani. Bendung yang berfungsi untuk mengairi lahan pertanian seluar 25 hektare di wilayah Desa Kalierang dan Laren ini, semula mengalami kerusakan pada bagian komponen mercu bendung sepanjang 8 meter dengan ketinggian 5,5 meter.
BACA JUGA:Alur Sungai Keruh di Bumiayu Rusak, Petani Minta Saluran Irigasi Diperbaiki Namun karena tidak segera mendapat perbaikan, kerusakan semakin parah hingga tidak lagi menyisakan komponen mercu bendung. ” Semula hanya sebagian yang rusak, tapi belakangan banjir juga merobohkan semua komponen mercu bendung yang tersisa, ” ungkap Sutikno, pengurus P3A Kalierang, Senon (11/12 /2023 ). BACA JUGA:Kekeringan, 106 Kepala Keluarga di Desa Langkap Bumiayu Masih Kesulitan Air Bersih Akibat kondisi tersebut, bendung tidak mampu lagi menaikan permukaan air ke saluran irigasi pertanian. Hingga distribusi air menuju lahan pertanian, terhambat. "Karena tidak ada lagi mercu bendung, maka air tidak bisa disalurkan menuju lahan pertanian. Akibatnya petani kesulitan menggarap lahan mereka," kata Sutikno. BACA JUGA:Anti Ribet! Inilah Cara Membayar Tagihan Traveloka Paylater dengan Mudah Cukup 5 Menit Dikatakan, bangunan bendung Damrau ini selesai ada akhir tahun 2015 lalu. Perbaikan terhadap kerusakan sebelumnya dilakukan pemasangan konstruksi bronjong dengan finishing pasangan batu semen. "Namun belum lama diselesaikan perbaikannya, intensitas hujan cukup tinggi seiring dengan terjadinya perubahan cuaca menyebabkan aliran sungai kerap mengalami banjir. Sehingga bendung kembali rusak," kata Khumaedi. BACA JUGA:7 Penyebab dan Cara Memperbaiki Mesin Cuci Bocor, Service Pemula Wajib Tau! Masyarakat petani, lanjut dia, berharap perbaikan terhadap kerusakan sarana pengairan tersebut dapat segera dilakukan. Mengingat pada kerusakan sebelumnya, petani dihadapkan pada kesulitan mendapat pasokan pengairan bagi lahan mereka. Suripno, petugas ulu-ulu Dinas PSDA dan PR wilayah Pemali Hulu menyampaikan, kerusakan bendung Jeruk sungai Keruh mulai terjadi pada tahun 2013 yakni jebolnya bangunan mercu bendung. Tidak sampai disitu, kerusakan kembali terjadi pada tahun 2017 yakni ambrolnya pintu dam saluran bendung. BACA JUGA:10 Makanan untuk Menjaga Kesehatan Tulang dan Cegah Osteoporosis"Sebagai penanganan darurat, bersama petani kami lakukan pembangunan saluran dari tumpukan batu sepanjang 100 meter. Tujuannya agar air masih dapat dialirkan ke lahan pertanian," jelasnya. (*)