DISWAY JOGJA – Terjerat Utang pinjol membuat sebagian nasabah resah, hingga tidak tenang dalam menghadapi aktivitas sehari-hari. Hal ini disebabkan adanya identifikasi kebutuhan mendesak dan memiliki keuangan yang rendah, sehingga terlanjur menggunakan pinjol.
Pinjaman online atau biasa disebut dengan pinjol menjadi alternatif keaungan mendesak di negara Indonesia. Jumlah perusahaan pinjol saat ini sekitar 102 menurut OJK pada tahun 2022.
Bahkan jumlahnya terus meningkat dari tahun-ketahun. Hal ini disebabkan banyaknya kasus orang yang terjerat utang pinjol.
Peningkatan jumlah yang mengadu pada OJK (Otoritas Jasa Keuangan) mencapai 30.694 ditahun 2022. Dari yang sebelumnya mencapai kasus hanya 14.934 yang terjerat utang pinjol.
Sebelum membahas cara mengatasinya agar hidup Anda menjadi tenang seperti dulu. Berikut adalah penjelasan penyebab orang memilih pinjaman online hingga terjerat utang:
Beberapa Alasan terjerat utang pinjol
1. Gaya Hidup Konsumtif
Gaya hidup konsumtif adalah salah satu penyebab banyak masyarakat yang terjerat utang pinjol. Jika anda memiliki gaya hidup yang mewah, sering jalan-jalan hingga membeli barang mewah disitu awal penyebab orang menggunakan pinjaman online.
Dengan keuangan yang sedikit lebih rendah, Namun gaya hidup memaksa untuk mewah membuat tidak sehat isi dompet. Gunakan Pinjaman online dengan bijak sesuai kebutuhan Anda.
Pinjol menjadi layanan yang mudah digunakan sehingga membuat nasabah tertarik dengan layanan ini. Bahkan hanya melalui Aplikasi di smartphone yang tersedia.
BACA JUGA:Mengapa Keringanan Hutang Pinjol Bisa Dicabut? 6 Alasan Penting yang Perlu Anda Ketahui
BACA JUGA:6 Rekomendasi Pinjol Legal Bunga Rendah Ditahun 2023, yang Resmi Terdaftar Di OJK
Selain itu, proses pengajuanya cukup cepat dan singkat. Dengan persyaratan yang tidak banyak membuat masyarakat tergiur untuk menggunakanya.
2. Kebutuhan Mendesak
Salah satu alasan selanjutnya mengapa banyak orang terjerat utang pinjol adalah adanya kebutuhan mendesak. Biasanya hal ini disebabkan karna mereka memiliki kebutuhan biaya pengobatan, biaya pendidikan dan yang lainya.