SLAWI, DISWAY JOGJA - Kabupaten Tegal berhasil meraih dua piala sekaligus di ajang Lomba Pertunjukan Rakyat (Petunra) Tingkat Jawa Tengah yang digelar di Wonosobo.
Forum Komunikasi Media Tradisional (FK Metra) Kabupaten Tegal dan Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) Punduh, Desa Kepunduhan, Kecamatan Kramat berhasil lolos 6 besar dari 29 peserta yang ikut dalam lomba tersebut.
Sebelum penganugerahan, FK Metra Kabupaten Tegal menampilkan pertunjukan rakyat dengan mengusung tema Sadar Tanpa Dikejar dalam Pencegahan Stunting.
BACA JUGA:Tingkatkan Birahi, 110 Ekor Sapi di Kabupaten Tegal Diberi Vitamin
Tim FK Metra Kabupaten Tegal dibawah binaan sutradara Marjo Klengkam dan Ki Sriwidodo, sekitar 35 personel mampu menunjukkan pentas seni yang menghibur dan menarik penonton.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Tegal Nurhayati melalui Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Kusnianto mengapresiasi kepada KIM Punduh dan FK Metra yang telah berhasil lolos menjadi finalis dan memperoleh penghargaan.
''Kami sangat apresiasi karena baru kali pertama ini sejak FK Metra berdiri 2017 masuk finalis dan memperoleh juara harapan 2, termasuk KIM Punduh yang masih tetap eksis dengan memperoleh juara harapan 3. Sementara, sebelumnya KIM Punduh juara 1. Semoga untuk tahun berikutnya bisa lebih baik,'' kata Kusnianto, Kamis 12 OKtober 2023.
BACA JUGA:Keren! Desa Kertasari Kabupaten Tegal Berhasil Sukses Kelola Sampah Mandiri
Di ajang pemberian pemenang, piala diterima oleh Ketua FK Metra Kabupaten Tegal Dwi Ariadi dan KIM Punduh, Marjo Klengkam Sulam.
Penyerahan hadiah dilakukan Asisten Administrasi Sekda Provinsi Jateng, M Arif Sambodo dan Kepala Dinas Kominfo Jawa Tengah, Riena Retnaningrum di Hotel Dafam, Wonosobo, Selasa 10 Oktober 2023.
M Arif Sambodo mengapresiasi peran FK Metra dan KIM yang ikut menyosialisasilan program pemerintah kepada masyarakat dengan mengusung kearifan lokal.
BACA JUGA:Keren! Dua Duta DLH Kabupaten Tegal Terimal Penghargaan Kalpataru
“Bagaimana mereka bisa menyampaikan program pemerintah dengan lugas kepada masyarakat, tanpa bahasa pemerintahan. Artinya, ada kearifan lokal yang menyentuh masyarakat,” ujarnya.
Menurut Arif, perkembangan teknologi informasi yang pesat membuat banyak kanal dapat dimanfaatkan dalam penyampaian informasi.
''Baik yang modern, yakni secara digital, maupun tradisional seperti Pertunra. Kesenian tradisional juga perlu diberdayakan, ditingkatkan, dan dikenalkan kepada masyarakat,'' ujarnya.