11 Asal Usul Desa di Tegal yang Menarik Untuk Kita Pelajari, Warga Tegal Wajib Tau!

Sabtu 22-07-2023,19:19 WIB
Reporter : Reza Maulana Basar
Editor : Reza Maulana Basar

DISWAY JOGJA – Tegal memiliki banyak desa baik di kota maupun di kabupaten hal ini yang menjadikan tegal menarik untuk kita pelajari asal usul desa tersebut. Sebagian orang di tegal ada yang sudah tau asal usul desanya dan ada yang belum tau asal usul desanya. Nah untuk yang belum tau simak penjelasannya berikut ini.

 

1.        Randugunting

Kelurahan Randugunting terletak di wilayah Kecamatan Tegal Selatan, Kotamadia Tegal. Konon, orang yang membabad wilayah ini bernama Mbah Sewajaya. Dia berasal dari Ungaran dan salah satu pengikut Amangkurat I yang banyak melahirkan para santri.

Mbah Sewajaya, meninggal di Randugunting dan dimakamkan di Pesarean Kemuning Randugunting jalan Merpati. Disebut Pesarean Kemuning, karena di tengah tengah jalan tumbuh pohon Ke¬muning besar. Pada tahun 1930, seorang warga bernama Data nekad menebang pohon Kemuning, namun sesudahnya ia menjadi gila.

Menurut "Buku Asal usul Desa Randugunting", daerah ini sebelum menjadi Kelurahan, tahun 1910 an merupakan desa kecil/pedukuhan; di mana dulu Bekelnya terkenal dengan sebutan Bekel Kondor atau Bekel Bolang atau sebagainya.

Pada tahun 1919, pedukuhan tersebut sampai Pekauman, Kemandungan, Krobokan dan sebagainya dipersatukan dengan nama Bekel Daupan. Saat itu yang menjadi Bekel adalah M. Setyowardoyo, termasyhur dengan sebutan Bekel Mas Tja sampai tahun 1925 pada saat Patih Kabupaten Tegal R. Sastrosudirdjo. Patih ini ada kaitan dengan berdirinya SD 12 yang sekarang SD Negeri Randugunting 1. Sebab dulu SD ini dikenal sebagai SD Sastrosudirdian.

Pada tahun 1925 Bekel Daupan berubah kembali menjadi desa desa kecil seperti; Randugunting, Pekauman, Kemandungan. Kraton dan Tegalsari. Pada waktu itu Bekel Desa Randugunting dijabat oleh H. Moh. Usman dari tahun 1,925 sampai 1945.

Daerah ini mengapa dinamai Randugunting, karena di sebelah barat makam Kemuning terdapat dua pohon Randu yang tumbuh seperti Gunting. Pohon ini sebelum ditebang pada tahun 1920, merupakan satu satunya petunjuk bagi para nelayan untuk mengenal arah selatan pada waktu itu.

 

2.        Panggung

Panggung (Kota Tegal), karena makam di atas panggung makam dari Sunan Derajat.

 

3.        Mintaragen

Mintaragen (Kota Tegal) berasal dari kata “mintaraga” atau hilang “moksa” ketika Sunan Derajat dihukum dengan cara di bakar di atas panggung oleh para wali.

 

4.        Kalinyamat

Kalinyamat (Tegal Selatan) pernah tinggal Ratu Kalinyamat dari Jepara dalam usaha menyebarkan agama Islam di Pantura. Batik dari Kalinyamat sampai sekarang dikenal memiliki motif yang bagus (alusan).

 

5.        Kraton

Kraton (sekitar Pius, Kota Tegal) ketika Sultan Agung mengangkat Martoloyo sebagai Bupati Tegal dengan kekuasaan hingga Brebes, di daerah ini pernah dibangun rumah raja (keraton) untuk Martoloyo yang tak lain adalah Paman Sultan Agung sendiri.

 

6.        Gabyugan

Gabyugan (Slawi) Slawi pernah dilanda banjir besar, akibat meluapnya Kali Gung, Kali Jembangan, sekitar Kemanglen, Slawi.   Tempat bertemunya dua aliran sungai itu disebut Gabyugan.

 

7.        Tegalwangi

Tegalwangi (Talang, Kabupaten Tegal) tanah yang berbau harum, atau Tegal Arum.

 

8.        Pesarean

Pesarean (Adiwerna) berarti tempat tidur raja atau makam raja Amangkurat I, sekarang sebelah selatan Tegalwangi.   Raja Amangkurat I, sering disebut Sunan Tegal Wangi atau Tegal Arum.

 

9.        Lemah Duwur

Lemah Duwur (Adiwerna) di dekat Pesarean bersebelahan dengan Desa Lemah Duwur.   Menjadi tradisi raja Jawa, termasuk Raja Amangkurat I, di makamkan di tanah yang lebih tinggi dari makam rakyat kebanyakan. Apakah saat itu sudah ada bukit atau memang di desain arsitek untuk makam raja belum jelas benar.

 

10.    Kalimati

Kalimati (Adiwerna), saat Kaligung disodet seperti sekarang ini pada msa pemerintahan Bupati Reksonegoro IV.   Maka, aliran Kaligung lama menjadi mampet atau mati, kini menjadi Desa Kalimati.

 

11.    Tembok Luwung

Tembok Luwung (Banjaran, Adiwerna), nama ini berasal dari Tembok Luweng, terkenal setelah Bupati pengganti Martoloyo, Tumenggung Sindoredjo saat berupaya memperluas lahan pertanian di sekitar daerah aliran Kali Gung sekitar Banjaran yang masih berupa rawa-rawa dengan cara mengeringkan rawa-rawa.   Namun Tumenggung Sinduredjo kecelakaan terperosok masuk luweng (lubang) dan meninggal.   Daerah ini kemudian menjadi Tembok Luwung.

 

Nah, Itu dia 11 Asal Usul Desa di Tegal yang Menarik Untuk Kita Pelajari.

Kategori :