Simak Bagaimana Cara Penyaluran BLT Minyak Goreng?

Selasa 05-04-2022,07:49 WIB
Editor : Disway Sekhun

JAKARTA (Disway Jateng) – Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 6,9 triliun untuk program Bantuan Langsung Tunai atau BLT minyak goreng. Penyaluran BLT akan diberikan kepada masyarakat pada bulan April, Mei dan Juni.

Sedangkan penerima BLT ada dua kelompok masyarakat, antara lain Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Pedagang Kaki Lima (PKL) makanan.

 “Untuk program BLT minyak goreng sebesar Rp6,9 triliun, dengan rincian untuk KPM PKH Rp 6,15 triliun dan PKL makanan Rp 0,75 triliun,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu dalam Indonesia Macroeconomic Updates 2022 di Jakarta, Senin (4/4).

Sedangkan penerima BLT minyak goreng, dijelaskan Febrio sebanyak 20,5 juta KPM bantuan sosial PKH dan 2,5 juta PKL makanan.

Sedangkan untuk penaciaran BLT ini, masih kata Febrio akan diberikan pada April, Mei, dan Juni, sebesar Rp 100 ribu per bulan per KPM, yang dibayarkan sekaligus pada April 2022, sehingga KPM mendapat Rp 300 ribu guna memenuhi kebutuhan selama Ramadan.

“Kami akan bekerja cepat, sebab pada bulan ini (April, red) akan langsung disalurkan. Apalagi ini bulan Ramadan supaya rumah tangga bisa tertopang,” jelas Febrio.

Terus, bagaimana cara penyaluran BLT minyak goreng?

Penyaluran BLT minyak goreng bagi 20,5 juta KPM PKH akan dilakukan oleh Kementerian Sosial baik melalui PT Pos, Himbara, dan PKH murni.

Penyaluran BLT minyak goreng kepada PKL makanan akan dibantu oleh TNI dan Polri di lapangan. Ekonom Senior Chatib Basri menilai program BLT minyak goreng sudah tepat karena akan dinikmati oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan. x Chatib mengatakan kebijakan pemberian subsidi melalui penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) pada minyak goreng beberapa waktu lalu justru kurang tepat karena seluruh kalangan masyarakat dapat menikmatinya. “Price control itu di mana-mana tidak akan bisa jalan. Kalau harganya di-set di bawah biaya produksi, barangnya akan hilang. Itu menjelaskan kenapa HET kemarin membuat minyak goreng hilang,” jelas Chatib Basri. (antara/jpnn)

Editor      : Sekhun

Tags :
Kategori :

Terkait