Lebih dari Sekadar Matcha, Ini Rekomendasi Varian Teh Hijau Jepang Paling Lezat

Lebih dari Sekadar Matcha, Ini Rekomendasi Varian Teh Hijau Jepang Paling Lezat

Gyokurocha--

diswayjogja.id – Beberapa tahun terakhir, tren mengonsumsi teh hijau, khususnya matcha, telah menjadi fenomena global yang luar biasa. Di Indonesia sendiri, matcha tidak hanya dinikmati sebagai minuman hangat tradisional, tetapi juga bertransformasi menjadi berbagai produk kekinian seperti latte, es krim, hingga berbagai jenis makanan penutup yang estetik. Warna hijaunya yang cerah dan rasanya yang khas memang memiliki daya tarik tersendiri, terutama bagi mereka yang mengedepankan gaya hidup sehat namun tetap ingin tampil modis di media sosial.

Namun, di balik popularitas matcha yang merajai berbagai kedai kopi dan kafe, Jepang sebenarnya menyimpan harta karun berupa ragam jenis teh hijau lain yang tidak kalah memikat. Setiap jenis teh tersebut lahir dari proses penanaman, waktu panen, dan teknik pengolahan yang berbeda-beda, sehingga menghasilkan spektrum rasa yang sangat luas. Sayangnya, pemahaman masyarakat luas mengenai teh hijau Jepang seringkali masih terbatas pada matcha saja, padahal terdapat varian lain yang menawarkan sensasi rasa lebih ringan, gurih, bahkan aroma panggang yang menenangkan.

Mengeksplorasi jenis-jenis teh hijau Jepang lainnya merupakan perjalanan sensorik yang menarik. Ada teh yang tumbuh di bawah naungan sinar matahari untuk mengejar rasa manis yang pekat, ada pula yang dipanggang bersama beras untuk menghasilkan aroma yang menggugah selera. Perbedaan-perbedaan teknis ini bukan hanya sekadar soal rasa, melainkan juga memengaruhi kandungan kafein dan manfaat kesehatan yang ada di dalamnya. Hal ini membuat pemilihan jenis teh bisa disesuaikan dengan waktu konsumsi atau kondisi fisik seseorang pada saat itu.

Bagi Anda yang mungkin mulai merasa jenuh dengan rasa matcha yang cenderung kuat dan pekat, atau bagi Anda yang mencari alternatif minuman dengan kadar kafein lebih rendah, memahami varian teh hijau Jepang adalah langkah yang tepat. Mari kita bedah lebih dalam mengenai lima jenis teh hijau dari Negeri Matahari Terbit yang kini mulai populer di kalangan penikmat teh sejati. Dari yang paling premium hingga yang paling ramah untuk dikonsumsi sehari-hari, berikut adalah panduan lengkapnya untuk Anda.

BACA JUGA : Rekomendasi Berburu Matcha di Jakarta dengan Sensasi dan Manfaatnya, Berikut Informasi Selengkapnya

BACA JUGA : Pecinta Matcha Kumpul! Ubud Bali Punya Banyak Matcha Cafe, Rekomendasi Spot Nongkrong Sambil Healing

Gyokurocha

Dalam hierarki teh hijau Jepang, Gyokurocha atau teh Gyokuro menempati posisi puncak sebagai salah satu teh paling prestisius dan mahal. Keistimewaannya berasal dari metode penanamannya yang sangat spesifik, di mana tanaman teh ditutup dari sinar matahari langsung selama beberapa minggu sebelum masa panen. Proses "peneduhan" ini bertujuan untuk meningkatkan kadar asam amino, yang kemudian menghasilkan rasa gurih atau umami yang sangat pekat dan manis alami.

Warna seduhan Gyokuro biasanya hijau tua yang jernih dengan aroma yang sering digambarkan mirip dengan kesegaran embun pagi. Karakteristik rasanya cukup kental di lidah namun tetap halus. Menariknya, karena kualitas daunnya yang tebal dan kaya akan sari, daun teh Gyokuro bisa diseduh berulang kali hingga 4 atau 5 kali tanpa kehilangan esensi rasanya. Karena proses produksinya yang sangat terbatas dan rumit, teh ini sering kali hanya disajikan pada momen-momen spesial atau sebagai bentuk penghargaan bagi diri sendiri saat sedang bersantai.

Bancha

Kebalikan dari Gyokuro yang eksklusif, Bancha dikenal sebagai "teh sehari-hari" di Jepang. Varian ini diambil dari daun teh yang sudah lebih matang atau dipetik pada periode panen kedua setelah Sencha, biasanya pada musim gugur atau musim dingin. Meskipun metode pengolahannya mirip dengan teh hijau standar (dikukus dan dikeringkan), pemilihan daun yang lebih tua memberikan profil rasa yang jauh lebih lembut dan tidak terlalu pahit.

Bancha memiliki aroma yang unik, terkadang menyerupai kacang-kacangan atau serealia. Salah satu keunggulan utamanya adalah kadar kafein yang sangat rendah dibandingkan matcha atau sencha. Hal inilah yang membuat Bancha menjadi minuman yang aman dikonsumsi oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang tua, dan sangat cocok dinikmati kapan saja sepanjang hari tanpa khawatir akan mengganggu pola tidur. Harganya yang sangat terjangkau juga menjadikannya pilihan favorit untuk konsumsi rumah tangga secara rutin.

Sencha

Sencha adalah varian yang paling banyak diproduksi dan dikonsumsi di Jepang, mencakup hampir 80% dari total produksi teh di sana. Berbeda dengan Gyokuro, daun teh Sencha tumbuh langsung di bawah paparan sinar matahari penuh. Proses pengolahannya melibatkan pengukusan singkat segera setelah dipetik untuk mencegah oksidasi, diikuti dengan penggulungan daun menjadi bentuk yang menyerupai jarum kecil.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: