Mulai Jam 5 Sore, Malioboro Menuju Kawasan Full Pedestrian dan Ramah Wisatawan

Mulai Jam 5 Sore, Malioboro Menuju Kawasan Full Pedestrian dan Ramah Wisatawan

Seorang wisatawan tengah berfoto di kawasan Malioboro saat penerapan bebas kendaraan bermotor dan full pedestrian pada Selasa (7/10/2025), kini Pemkot Yogyakarta memberlakukan full pedestrian pada pukul 17.00 WIB hingga 22.00 WIB.--Foto: Anam AK/diswayjogja.id

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus memperkuat langkah penataan Malioboro menuju kawasan full pedestrian. 

Mulai pekan ini, aktivitas di kawasan wisata ikonik tersebut resmi dimulai pukul 17.00 WIB sebagai bagian dari kebijakan baru penataan ruang publik dan arus lalu lintas.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menjelaskan bahwa kebijakan ini diterapkan untuk menata ulang aktivitas sore hingga malam hari di Malioboro agar lebih tertib dan ramah bagi pejalan kaki serta wisatawan.

“Sebetulnya Malioboro kalau sudah sore itu memang mulai ramai. Sekitar jam 4 sudah mulai padat, tapi sekarang kita tetapkan dimulai jam 5 sore. Ini bagian dari upaya bertahap menuju kawasan full pedestrian,” ujar Hasto, Minggu (19/10/2025).

BACA JUGA :  Wisatawan Nikmati Malioboro Tanpa Kendaraan, Bikin Suasana Lebih Adem dan Nyaman

BACA JUGA : Ada 116 Pengamen Pengamen Resmi di 7 Titik Malioboro, Pengamen Liar Bakal Ditertibkan

Hasto menegaskan, penataan Malioboro tidak hanya berfokus pada jam operasional, tetapi juga pada pengaturan parkir bus wisata agar tidak menumpuk di area padat lalu lintas.

“Kami tidak menyarankan bus parkir sembarangan. Nantinya semua bus wisata akan diarahkan parkir di Menara Kopi, karena memang sudah disiapkan sebagai kantong parkir resmi,” jelasnya.

Sebagai tindak lanjut, Pemkot Yogyakarta tengah menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mempermudah akses bus wisata menuju kawasan parkir eks Menara Kopi dari arah timur (depan Gramedia).

“Bus dari arah timur nanti kita belokkan ke kiri lewat Kridosono dan langsung ke Menara Kopi. Di situ akan kita buat zebra cross dan halte Trans Jogja agar wisatawan bisa langsung melanjutkan perjalanan ke Malioboro,” terang Hasto.

BACA JUGA : Malioboro Uji Coba Full Pedestrian, Pemkot Yogyakarta Siapkan Evaluasi Akses Warga dan Logistik

BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Tetapkan 7 Titik Resmi untuk Pengamen di Malioboro, Tak Boleh Keliling Lagi

Kebijakan ini juga menjadi bagian dari upaya mengurangi kepadatan kendaraan di kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta, yang meliputi jalur utama dari Tugu hingga Titik Nol Kilometer. 

Pihaknya menegaskan, kawasan tersebut tidak lagi diperkenankan dilalui bus besar untuk menjaga kenyamanan pengunjung.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: