Keren! Mie Ayam Cak Kandar Berdiri Tahun 1986 dan Masih Ramai
Mie Ayam Cak Kandar--
diswayjogja.id - Di tengah padatnya kota Jakarta, beberapa gerobak kaki lima telah menjelma menjadi legenda kuliner. Sejak didirikan pada tahun 1986, gerobak sederhana ini telah konsisten menyajikan mie ayam dengan cita rasa otentik dan pilihan topping yang melimpah. Pemiliknya, Sukandar atau yang akrab disapa Cak Kandar, adalah seorang perantau dari Malang, Jawa Timur.
Meskipun berasal dari Malang, ia menawarkan racikan mie ayam ala Wonogiri. Keunikan inilah yang membedakan mie ayamnya dari yang lain, dengan perpaduan rasa gurih dan sedikit manis yang khas. Pelanggan setia tidak hanya datang dari sekitar Pulo Mas, tetapi juga dari luar kota, bahkan ada yang membawanya sebagai oleh-oleh hingga ke luar negeri.
Salah satu daya tarik utama dari Mie Ayam Cak Kandar adalah beragamnya topping yang ditawarkan. Mulai dari ati ampela, ceker, bakso, telur muda, hingga pangsit goreng dan rebus, semuanya tersedia untuk melengkapi semangkuk mie ayam. Dengan harga mulai dari Rp 20.000, porsi yang disajikan pun tergolong besar dan sangat mengenyangkan. Kisah perjalanan Cak Kandar dalam merintis dan mempertahankan usahanya selama lebih dari tiga dekade ini menjadi inspirasi tersendiri.
Dibalik kesederhanaan gerobaknya, tersimpan cerita perjuangan yang panjang. Pada tahun 1986, kawasan Pulo Mas masih sangat sepi dan belum banyak bangunan besar seperti sekarang. Cak Kandar memulai usahanya dengan berjualan keliling di depan lapangan tenis, hingga akhirnya menetap di lokasinya saat ini karena adanya renovasi.
BACA JUGA : Beragam Kuliner Eksklusif di Kawasan Senopati Jakarta Selatan, Berikut Ulasan Lengkapnya
BACA JUGA : Ada Kerak Telor, Inilah 7 Makanan Khas Jakarta Terkenal Enak dan Nagih Setiap Gigitannya
Perjalanan dari Malang dan Beragam Pilihan Topping
Namun, gerobak sederhana ini justru mengkhususkan diri pada racikan mie ayam khas Wonogiri dengan beragam topping. Cak Kandar menjelaskan bahwa ia belajar resep ini dari temannya yang memang asli Wonogiri. Meskipun bukan resep turun-temurun, racikan ini telah terbukti sukses dan digemari banyak orang.
Setiap hari, Cak Kandar menghabiskan hingga 15-20 kg mie. Mie yang ia gunakan memang berasal dari pabrik langganan, tetapi ia memastikan bahwa mie tersebut tanpa bahan pengawet. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas dan keamanan makanan yang disajikannya.
Kehadiran beragam topping seperti ati ampela, bakso, telur muda, pangsit, hingga ceker menjadi ciri khas utama Mie Ayam Cak Kandar. Meskipun harga per porsi dimulai dari Rp 20.000, Cak Kandar menjamin kualitas dan rasa yang sebanding dengan harganya.
Karena usianya yang sudah tidak lagi muda, Cak Kandar kini hanya melayani pelanggan pada jam makan siang. Selebihnya, ia menyerahkan urusan meracik mie kepada pegawainya yang sudah ia latih. Hal ini menunjukkan komitmennya untuk tetap menjaga kualitas rasa, bahkan ketika ia tidak bisa melayani secara langsung. Dedikasi ini yang membuat pelanggan tetap setia dan tidak ragu untuk kembali.
BACA JUGA : Mantan Chef Ini Berhasil buat Mie Ayam Jualanya Digemari Banyak Orang
BACA JUGA : Nikmati Mie Nyemek Paling Maknyus di Jogja, Ini 5 Rekomendasinya Wajib Dicoba
Kelezatan Mie dan Topping yang Bikin Ketagihan
Bumbu racikannya sederhana, mengikuti standar mie ayam khas Wonogiri yang memadukan rasa gurih dan sedikit manis. Namun, keistimewaan sesungguhnya terletak pada topping-nya.
Tak ketinggalan, sambal pedas yang digoreng menjadi pelengkap yang memberikan sensasi pedas menyengat. . Sambal ini menjadi ciri khas tersendiri dan sangat disukai oleh para pelanggan yang menyukai rasa pedas. Perpaduan antara mie yang kenyal, bumbu yang pas, dan topping yang melimpah membuat setiap suapan terasa begitu nikmat dan bikin ketagihan.
Mie Ayam Legendaris yang Mendunia
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: