Wisata Puncak Suroloyo Perpaduan Alam dan Spiritual, Menyuguhkan Keindahan di Atas Awan

4.Legenda Puncak

Legenda Puncak ini tertuang dalam kitab berjudul Cabolek karya seorang pujangga Kraton Surakarta bernama Ngabehi Yasadipura, kitab itu mengisahkan tentang seorang putra Kerajaan Mataram bernama Raden Mas Rangsang yang menerima wangsit untuk menjadi penguasa tanah Jawa.

BACA JUGA : Wisata Terbaru 2024 Puncak Suroloyo Jogja : Keindahan Alam Dan Tradisional Melekat

BACA JUGA : Lepas Jenuh dari Ketinggian, Berikut Pesona Wisata Terbaru 2024 Puncak Suroloyo Jogja

5.Pesona Matahari Terbit

Wisata puncak Suroloyo sangat cocok untuk melihat terbitnya matahari dan terbenamnya matahari, sekaligus kalian dapat melihat indahnya pemandangan yang indah dari titik ketinggian. 

Pemandangan yang indah akan membuat kalian semakin nyaman berada disana, untuk mencapai atas kalian bisa menaiki jalan setapak yang berbentuk tangga namun kalian tidak perlu khawatir akan terpeleset karena akses menuju puncak sudah bagus. 

6.Tiket Masuk

Untuk jam buka wisata puncak suroloyo buka setiap hari dari mulai Senin-Minggu selama 24 Jam, harga tiket masuk yang ditawarkan di puncak Suroloyo.

• Tiket masuk : Rp 2000
• Jasa Persewaan Objek : Rp 50.000
• Parkir motor : Rp 2.000
• Parkir Mobil : Rp. 5.000

BACA JUGA : Puncak Suroloyo: Wisata Terbaru 2024 Menawarkan Keindahan Alam dan Budaya Kulon Progo

BACA JUGA : Berburu Spot Foto Antimainstream, Simak Informasi Lengkap Wisata Terbaru 2024 Puncak Suroloyo Jogja Disini

7.Fasilitas

Fasilitas yang ada di kawasan wisata puncak suroloyo berupa cottage yang dikelola oleh masyarakat dan petani setempat, melihat ikon Jawa Tengah seperti sebuah minitaur ditengah hamparan luasnya alam ditemani sejuknya pegunungan, itulah gambaran sederhana puncak suroloyo.

Untuk menikmati keindahan puncak suroloyo, pengelola wisata memasang tiga gardu pandang sebagai tempat bagi para pengunjung, tiga gardu pandang tersebut berada di ketinggian berbeda, yakni Gardu Pandang Suroloyo, Gardu Pandang Sariloyo dan Gardu Pandang Kaendran.

Sumber: