Pengembangan Literasi Anak-Anak, Balai Bahasa Yogyakarta Luncurkan 97 Buku Cerita Anak

Pengembangan Literasi Anak-Anak, Balai Bahasa Yogyakarta Luncurkan 97 Buku Cerita Anak

Balai Bahasa DIY luncurkan 97 buku cerita anak-Foto by jogjaprov.go.id-

BACA JUGA : Pergerakan Seni yang Dinamis, Pameran Moda Modif Tampilkan Banyak Karya Menarik dari Mahasiswa Solo dan Jogja

"Semoga kegiatan ini dapat menjadi langkah berarti untuk membangun generasi yang lebih baik, generasi yang mencintai budaya dan menghargai nilai-nilai kehidupan. Mari bersama-sama kita terus mendukung upaya pelestarian bahasa dan budaya kita. Sekali lagi, selamat atas peluncuran produk penerjemahan ini. Semoga karya ini menjadi inspirasi dan manfaat bagi banyak pihak," ungkap Gusti Putri.

Menyebarluaskan Informasi Produk

Kepala Balai Bahasa DIY, Dwi Pratiwi menyebut tujuan utamanya menyebarluaskan informasi produk penerjemahan yang dikeluarkan agar produk tersebut dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat seperti tenaga pendidik, siswa, pengajar BIPA dan komunitas literasi. 

Produk penerjemahan dihadirkan dalam format buku digital yang dapat diakses gratis melalui laman Penjaring Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikdasmen.

"Buku buku tersebut diharapkan dapat bermanfaat untuk mendukun tiga program prioritas penguatan literasi, internasionalisasi bahasa Indonesia, dan revitalisasi bahasa daerah," katanya.

Manfaat dari Buku

Dalam konteks penguatan literasi, Dwi Pratiwi mengaku buku dapat digunakan sebagai bahan bacaan anak baik di sekolah maupun di luar sekolah. 

BACA JUGA : Hari Kedua Libur Nataru, Arus Lalin DIY dari Prambanan Belum Alami Peningkatan Siginifikan

BACA JUGA : Upaya Pelestarian Budaya, PT. KAI Daop 6 Yogyakarta Adakan Batik Roadshow di Momen Libur Nataru 2024

Sementara itu, dalam konteks internasionalisasi bahasa Indonesia, buku dapat dimanfaatkan referensi pengenalan budaya dan bahasa Indonesia dan Jawa kepada masyarakat asing.

"Format penyajian produk penerjemahan dalam dua bahasa, Jawa dan Indonesia, juga diharapkan dapat mendukung upaya revitalisasi bahasa Jawa, yaitu sebagai sarana pengenalan kosa kata bahasa Jawa kepada generasi muda," pungkas Dwi Pratiwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jogjaprov.go.id