Mengulas Sejarah Monumen Jogja Kembali, Saksi Bisu Perjalanan Bangsa Indonesia
Sejarah lengkap Monumen Jogja Kembali-Foto by Tempo.co-
JOGJA, diswayjogja.id - Yogyakarta, kota yang kaya akan kebudayaan dan sejarah, selalu memiliki daya tarik bagi para wisatawan lokal dan mancanegara.
Tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya, Yogyakarta juga lekat dengan warisan sejarah yang terjaga dengan baik.
Museum menjadi saksi bisu perjalanan panjang bangsa ini, menyimpan jejak-jejak peradaban, seni, dan perjuangan.
Salah satu museum di Jogja yang menyimpan koleksi sejarah bangsa Indonesia adalah museum Monumen Jogja Kembali atau biasa disebut Monjali. Museum ini terletak di Jalan Ring Road Utara, Jongkang, Sariharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman.
Dalam artikel ini, akan diulas mengenai sejarah dan koleksi yang dimiliki Museum Monjali. Simak sampai habis untuk memperkaya wawasanmu tentang sejarah bangsa ini.
BACA JUGA : Antisipasi Hal Buruk, Pemkot Yogyakarta Siapkan Alat Kejut Jantung Portabel di Beberapa Titik Wisata
Dilansir laman Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, museum Monjali digagas oleh Kolonel Sugiarto pada tanggal 29 Juni 1983 dalam peringatan Yogya Kembali.
Peringatan Yogya kembali adalah pengingat peristiwa sejarah yang terjadi pada 29 Juni 1949 yaitu ditariknya kolonial Belanda dari Kota Yogyakarta yang saat itu merupakan Ibu Kota Republik Indonesia.
Penarikan Belanda sekaligus mengembalikan fungsi Yogya sebagai Ibu Kota yang sempat direbut oleh kolonial.
Untuk mengabadikan momentum tersebut, pada tanggal 29 Juli 1985 museum Monjali dibangun kemudian diresmikan pada tanggal 6 Juli 1989 oleh Presiden Soeharto.
Ibu Kota Republik Indonesia memang sempat dipindahkan dari Jakarta ke Yogyakarta atas tawaran dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
Hal tersebut dilatar belakangi oleh aksi teror yang dilakukan oleh militer Belanda sehingga menyebabkan Jakarta menjadi tidak aman.
BACA JUGA : Tarik Minat Wisatawan, Taman Pintar Yogyakarta Hadirkan Planetarium dengan Teknologi Super Canggih
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jogja.idntimes.com