Kunjungan Wisman ke Yogyakarta Menurun, Asita DIY Gelar Musyawarah Daerah Luar Biasa

Kunjungan Wisman ke Yogyakarta Menurun, Asita DIY Gelar Musyawarah Daerah Luar Biasa

Asita DIY gelar Musdalub dalam rangka jumlah Wisman di Yogyakarta yang menurun-Foto by Jogjapolitan -

Ia mendorong market wisman Jepang ke Jogja karena saat ini sangat menurun. 

Kondisi ini disebabkan karena berkurangnya penerbangan langsung dari Jepang ke Jogja seiring dengan menurunnya promosi yang dilakukan pemerintah Jepang untuk Indonesia akibat urusan politis.

Selain itu kabar terkait tidak boleh naik ke atas untuk destinasi Candi Borobudur cukup berpengaruh terhadap kedatangan wisman asal Jepang.

"Hampir 90 persen tidak ada market Jepang di Jogja, ini tantangan juga bagi Asita DIY. Selain itu market wisman Turki ini sebenarnya potensial juga bisa digarap Asita, karena Turki merasa ada beban moral tingginya wisatawan asal Indonesia yang berkunjung ke negaranya, sehingga pemerintah sana juga ingin mendorong warganya berwisata ke Indonesia," katanya.

Ketua Terpilih Asita Daerah Istimewa Yogyakarta, Trianto Sunarjati menyatakan komitmennya untuk memajukan pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk menyasar kalangan wisatawan mancanegara. 

BACA JUGA : Tanamkan Nilai Luhur Budaya, Dinas Kebudayaan DIY Gelar Agenda Budaya Jogja Manggatra 2025

BACA JUGA : Resmi, Upah Minimum Provinsi Yogyakarta Naik 6,5 Persen, Berikut Detailnya

Kolaborasi dengan Berbagai Pihak

Ia menegaskan Asita Daerah Istimewa Yogyakarta, akan berusaha secara maksimal melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak khususnya pemerintah dalam rangka membantu memajukan pariwisata dan kepentingan daerah serta nasional.

"Tentu kami akan berusaha maksimal untuk meningkatkan kolaborasi dan memperkuat sinergi dengan pemerintah,

komunitas, dan akademisi, termasuk untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan," ujarnya.

Target Jumlah Kunjungan Wisatawan

Saat ditanya soal target jumlah kunjungan wisatawan pada momen Natal dan Tahun Baru, Aria mengatakan pihaknya masih melakukan kajian.

Demi mengurai kepadatan, Aria menuturkan akan ada pengembangan potensi yang ada di seluruh wilayah di destinasi wisata.

Nantinya akan ada tema untuk tahun baru seperti halnya menikmati mentari pertama di 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harianjogja.com