Kota Yogyakarta Per Hari Diperkirakan Hasilkan 200 Ton Sampah

Kota Yogyakarta Per Hari Diperkirakan Hasilkan 200 Ton Sampah

2 depo besar di barat Stadion Mandala Krida dan depo Pringgokusuman sudah kosong dari timbunan sampah-DOK.-

DISWAYJOGJA – Kota Yogyakarta diperkirakan menghasilkan sampah 200 ton per hari. Karena itu, agar sampah tidak mengendap, perlu dilakukan strategi. Tidak harus semua dibawa ke TPA Piyungan, tapi diperlukan pengolahan.

Kepala Balai Pengelolaan Sampah DLHK DIY Aris Prasena menyebut, Kota Yogyakarta diperkirakan menghasilkan sampah 200 ton per hari. Dari 200 ton sampah ini, yang dapat diolah sedikitnya 100 ton. Sisa sekitar 100 ton sampah kemudian mengendap di depo-depo. Dengan demikian, dihitung dalam kurun waktu satu bulan, tonase sampah sudah berada di angka 3000 ton.

BACA JUGA:2 Depo Sampah Yogyakarta Kosong, 1.607 Ton Berhasil Digeser ke TPA Piyungan

”Di Kota juga ada fasilitas pengolahan yang sudah berjalan. Setidaknya mencapai 100 ton per hari. Karena itu, perlu dibangun lagi tempat pengolahan sampah,” ungkapnya.

Menurut dia, saat ini sudah terbangun pengelolaan sampah di Kranon Nitikan dan Karangmiri dan mulai beroperasi. Namun, kapasitas masing-masing masih dalam tahapan perlu dilakukan optimalisasi.

Aris menyebut, Nitikan sudah cukup optimal dengan kemampuan mengolah 70 ton/hari. Sementara Kranon, dari rencana 30 ton, baru mampu mengolah 10 ton. Kemdian Karangmiri, baru mengolah 5-10 ton dari target 30 ton. Optimalisasi daya olah ini yang saat ini sedang dikejar oleh Pemkot ditambah dengan upaya lain.

 “Ada beberapa kendala, seperti kendala sosial, teknis dan macam-macam lainnya yang sama-sama sedang kita coba pecahkan. Kita upayakan seoptimal mungkin agar Pemkot mampu mengolah sampah dengan dengan sisa sekecil-kecilnya atau bahkan habis. Sehingga tidak ada sisa-sisa yang memenuhi depo lagi,” kata Aris.

BACA JUGA:Kampung Wisata Prenggan Yogyakarta Terima Bantuan Alat Pengelolaan Sampah

Aris menyebut, perlu adanya pengurangan dan penanganan sampah sejak dari hulu. Volume sampah bisa dikurangi dengan bijak mengelola sampah masing-masing. Bahkan jika diperlukan, bisa dibuat kebijakan tegas ataupun edukasi semua untuk mengurangi sampah dari sumbernya. Apabila hal itu sudah terwujud maka pengelolaan sampah akan semakin cepat pula untuk ditangani. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: