Dua Warga Desa Pengabean Terindikasi Idap Kaki Gajah, Dinkes Segera Ambil 100 Sampel Darah

Dua Warga Desa Pengabean Terindikasi Idap Kaki Gajah, Dinkes Segera Ambil 100 Sampel Darah

BENGKAK - Kondisi tangan kanan dan kiri lansia perempuan warga Pengabean Losari mengalami bengkak terindikasi mengidap penyakit kaki gajah akan diambil sample darahnya.-Syamsul Falaq/ RATEG-

BREBES, DISWAY JOGJA - Dua warga Desa Pengabean Kecamatan Losari, terindikasi mengidap penyakit kaki gajah (Filariasis-red). Sebab, selain mengeluhkan gejala demam hingga muntah saat malam hari.

Kondisi tangan kanan dan kiri salah satu suspect, juga semakin membengkak sejak setahun terakhir. Sehingga, Tim Pengendalian dan Pemegang Program Filariasis Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes segera melakukan tindak lanjut.

Kepala Dinkes Brebes Ineke Tri Sulistyowati saat dikonfirmasi mengungkapkan, pihaknya mengaku sudah langsung menindaklanjuti adanya temuan dua warga yang terindikasi mengidap penyakit kaki gajah.

Dua suspect tersebut, yakni ibu lansia berinisial R, 63, dan satu lagi usia produktif. Keduanya, merupakan warga Desa Pengabean Kecamatan Losari yang mengalami gejala Filariasis.

BACA JUGA : Dinkes Brebes Terjunkan Tim Penyelidikan Epidemiologi Sampel Makanan Penyebab Keracunan Masal Warga Kubangjati

"Laporan awal dari Puskesmas Losari, dua warga suspect Filariasis ini sudah mengalami gejala sejak 2023. Sehingga, untuk menguatkan indikasi penyakit akan diambil sample darah dengan kontak terdekat sebanyak 100 orang," terangnya kepada Radar Tegal, Selasa (21/5) sore.

Pengambilan sampel darah suspect Filariasis, lanjut Ineke, dilakukan dalam waktu dekat. Sebab, sesuai SOP pemetaan dan deteksi dini pengendalian kasus Filariasis harus melakukan uji sampel darah.

Termasuk, semua kontak terdekat baik keluarga, kerabat dan tetangga di sekitar rumah suspect. Sehingga, upaya penanganan dan pengobatan bisa dilakukan berdasarkan hasil diagnosis tracking.

Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr Ignasius Adhi Pujo Astowo melalui Pemegang Program Anggi Rahmadian menuturkan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Puskesmas Losari terkait dua warga terindikasi mengidap penyakit kaki gajah sudah dilakukan. Fokusnya, akan mengembangkan tracking kepada kontak terdekat hingga pendampingan gejala klinis.

BACA JUGA : 71 Kasus Angka Kematian Ibu Brebes Tertinggi di Jateng, Kadinkes Wajibkan Nakes Kontrol Nifas Hingga Tuntas

"Sambil menunggu proses pengambilan sampel darah, tim puskesmas juga sudah melakukan pendampingan pengobatan," ujarnya.

Anggi Rahmadian menambahkan, selain berkoordinasi dengan tim Dinkes provinsi pihaknya mengaku sudah melakukan pendataan kontak terdekat dua pasien. Hanya saja, yang menjadi fokus tracking hanya satu yakni lansia inisial R, 63. Sebab, gejala klinis sudah tampak berupa pembengkakan lengan kiri yang menyerupai kaki gajah. (syf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: