Ketan Pencok dan Kerupuk Rambak Khas Bumiayu Brebes Diburu Pemudik

Ketan Pencok dan Kerupuk Rambak Khas Bumiayu Brebes Diburu Pemudik

SIAPKAN- Pengelola tengah menyiapkan ketan pencok sebagai cemilan khas Bumiayu yang digemari warga pemudik untuk dijadikan sebagai oleh-oleh.-TEGUH SUPRIYANTO/RADAR BREBES -

BUMIAYU, DISWAYJOGJA - Sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat pemudik, setelah pulang ke kampung halaman membawa oleh-oleh berupa makanan khas untuk dibawa ke kota tempat merantau. Sebagai salah satu Kota Kecamatan di Kabupaten Brebes, Bumiayu memiliki makanan khas yang layak disertakan untuk oleh-oleh pemudik kembali ke Jakarta.

Beberapa jenis makanan yang kerap dijadikan sebagai buah tangan diantaranya adalah, ketan pencok, kerupuk rambak, mie konyol, tahu kulit maupun lainnya. Rambak atau kerupuk terbuat dari kulit kerbau ini, dikenal kekhasannya karena gurih dan lezat.

BACA JUGA:Pelaksanaan Mudik dan Balik Lebaran 2024 di Jateng Berjalan Lancar

"Karena tanpa bahan pengawet, rambak yang telah dikeringkan dan siap digoreng akan tahan hingga satu bulan, sedangkan yang sudah digoreng, asal ditaruh di tempat yang rapat kuat lebih dari seminggu," kata Siti, pembuat rambak, Rabu, 17 April.

Sebagai oleh-oleh Kerupuk rambak dijual Rp 30.000 hingga Rp 180.000 tergantung kemasan dus besar atau dus kecil. "Pembeli biasanya ramai menjelang akhir libur lebaran seperti sekarang ini. Bila lewat Bumiayu rasanya tidak lengkap tidak membeli oleh-oleh rambak kulit kerbau khas Bumiayu ini," ungkapnya.

Selain Kerupuk Rambak, Ketan Pencok bisa menjadi alternatif pilihan lain bagi para pemudik yang bingung mencari oleh-oleh. Rasa ketan yang empuk dibalur dengan bumbu yang khas menjadikan ketan ini berbeda dengan ketan dari daerah lain.

Aminah, pengelola ketan pencok, mengatakan proses pembuatan yang diolah secara tradisional menjadikan rasa ketan alami dan khas. Dia menilai, penggunaan mesin baik untuk menyaring santan maupun menumbuk justru dapat merusak rasa. Walaupun dengan proses tradisional memakan waktu lama, namun cita rasa yang didapatkan lebih alami.

"Dengan menggunakan pengolahan secara tradisional, maka cita rasa tetap dapat dipertahankan," katanya sambil tersenyum.

Ketan pencok dijual dalam kemasan besek berbagai ukuran. Harganya mulai dari Rp 20.000 sampai Rp 50.000.

BACA JUGA:Dari Manis Hingga Gurih, Rekomendasi Wisata Terbaru 2024 Makanan Khas Jawa Tengah Cek Ulasan Lengkapnya

Makanan lain yang juga banyak diburu oleh pemudik adalah tahu kulit. Salah satu Desa penghasil tahu di Kecamatan Bumiayu adalah Desa Kalierang, rasa gurih pada bagian kulit dan kenyal di bagian dalam, menjadi tahun satu ini sering disandingkan dengan dengan tahu yang dihasilkan dari kota Sumedang Jawa Barat.

"Sejak menjelang Lebaran pesanan semakin meningkat, selain dari pedagang kulakan yang hendak di jual di pasar, juga dari masyarakat lain untuk dihidangkan bersama keluarga," ungkap Hari, pengelola pembuatan tahu. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: