Banggakencana DIY Berhasil Tuntaskan 6 Program Utama, 1 Jadi 20 Terbaik Nasional
Kepala BKKBN DIY Andi Ritamariani menemui Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X, Senin, 25 Maret, di Gedhong Pare Anom, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.-DOK.-
DISWAYJOGJA - Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Banggakencana) yang menjadi target kinerja BKKBN DIY tercapai dengan sukses. Dimana dari 6 indikator utama, 5 di antaranya sukses dengan hasil yang maksimal. Sementara 1 berada di atas angka rerata nasional dan menjadi 20 terbaik di Indonesia.
Hal itu terungkap saat Kepala BKKBN DIY Andi Ritamariani menemui Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X, Senin, 25 Maret, di Gedhong Pare Anom, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
BACA JUGA:Hari ke-12 Pemutakhiran, Kader Pendata BKKBN Temui 5,58 Juta Keluarga di Indonesia
Dalam kesempatan itu, Wagub DIY KGPAA Paku Alam X mengatakan, kerja sama antar stakeholder untuk mewujudkan kesuksesan pada semua indikator utama sangat diperlukan. Melalui kerja sama dari berbagai pihak, dia memastikan akan tercapai hasil yang maksimal.
”Kita tidak bisa hanya mengandalkan juknis dan juklak saja dalam melaksanakan program. Harus ada pendekatan yang bersifat local wisdom. Masyarakat itu bagaimana adat budayanya, kita masuk melalui itu,” kata Sri Paduka.
Namun demikian, Sri Paduka mengapresiasi kerja keras BKKBN DIY beserta OPD DIY terkait serta beberapa stakeholder yang telah memberikan upaya maksimal dalam capaian target nasional BKKBN RI.
Menurut dia, pada indikator yang saat ini masih belum tercapai targetnya, yaitu iBangga atau Indeks Pembangunan Keluarga, Sri Paduka tetap optimistis. Sebab, tahun lalu iBangga DIY terbaik nasional.
Karena itu, pada 2023, Target iBangga yang harus diraih DIY tidak sama dengan provinsi lain. Kemudian ditetapkan jauh di atas provinsi lain. Meski demikian, DIY tetap meraih 20 terbaik nasional atas iBangga, dengan capaian di atas rerata nasional.
“Paling tidak kita tahu, standar DIY tidak sama dengan yang lain. Kalau capaian yang harus diraih itu sama dengan provinsi lain, jelas kita sudah melampaui. Jadi kita maksimalkan saja upaya kita untuk mencapai target,” ungkap Sri Paduka.
Sementara itu, Kepala BKKBN DIY Andi Ritamariani menuturkan, terkait dengan evaluasi 6 program kerja Banggakencana ini, 5 program sukses ada pada program Angka kelahiran (Total Fertility Ratio/TFR) di angka 1,81, Modern Contraceptive Prevalence Rate (mCPR) di angka 8, dan Median Usia Kawin Pertama Perempuan (MUKP) 23,5. Kemudian Persentase Perkiraan Kebutuhan Ber-KB yang Tidak Terpenuhi (Unmet Need) terpenuhi, dan Angka Kelahiran Remaja Umur 15-19 Tahun (Age Specific Fertility Rate/ASFR 15-19) terpenuhi.
BACA JUGA:Mobil Unit Penerangan BKKBN Wujudkan Kehadiran Negara di Masyarakat
Sedangkankan untuk iBangga, target khusus DIY tidak terlampaui, tapi tetap berada di atas rerata nasional.
”Indikator yang belum maksimal tersebut karena target nasional yang dibebankan kepada DIY, jauh lebih tinggi daripada provinsi yang lain,” kata Andi Rita.
Rita menambahkan, atas kondisi ini, pusat akan memberikan koreksi terhadap kebijakan penetapan target. Rita telah menyampaikan ke pusat mengenai hal ini dan diperlukan koreksi. Misalnya pada angka TLR DIY yang berada di angka 1,81,sementara di provinsi lain disparitas ada di angka 2,7, bahkan ada yang di angka 3,4. Hal ini tentu merupakan angka yang sangat jauh.
“Bukan berarti saya menyimpulkan, kita diberikan angka rendah untuk menutup yang lain. Mudah-mudahan tidak seperti itu,” kata Andi Rita.
Terkait dengan berbagai evaluasi tersebut, Rita bersama BKKBN DIY akan menggelar Rakerda BKKBN DIY tahunan yang akan digelar pada Kamis, 28 Maret di Hotel Melia Purosani, Yogyakarta. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: