Eko Kuntadhi : Program Makan Siang Gratis, Berisiko Menghilangkan Bansos Masyarakat

Eko Kuntadhi : Program Makan Siang Gratis, Berisiko Menghilangkan Bansos Masyarakat

DISKUSI - TPN Ganjar-Mahfudz menggelar diskusi ngobrol daging 24 SKS di King Royal Hotel Brebes, Sabtu (27/1) sore.-Syamsul Falaq/ RATEG-

BREBES, DISWAY JOGJA - Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfudz Eko Kuntadhi menilai, program makan siang gratis berisiko menghilangkan bantuan sosial bagi masyarakat. Sebab, dengan anggaran mencapai Rp 450 Triliun dari APBN kemungkinan akan mengurangi biaya lain. 

Pengeluaran mungkin berpeluang dikurangi, adalah bansos yang selama ini digelontorkan pemerintah. Hal itu, disampaikan Wakil Direktur Eksekutif Konten dan Media Sosial TPN Ganjar-Mahfud, Eko Kuntadhi saat roadshow Ngobrol Daging 24 SKS, di King Royal Hotel Brebes, Sabtu (27/1/2024) sore.

"Jika program makan siang gratis menghabiskan Rp 450 Triliun dari APBN, otomatis mengurangi biaya yang lain. Pengeluaran yang mungkin dikurangi, adalah bansos," jelasnya kepada awak media.

BACA JUGA : Belajar Pentingnya Toleransi, Ganjar Menginap di Rumah Warga Keturunan Thionghoa

Risiko paling berpeluang terjadi, lanjut Kuntadhi, masyarakat akan kehilangan bansos. Mulai PKH, BPNT, atau lainya karena biayanya dialihkan ke makan siang gratis. Sebab, besarnya dana yang dibutuhkan untuk makan siang gratis hanya buang-buang anggaran. Menurutnya, solusi penanganan stunting bukan dengan makan siang gratis tapi lebih kompleks.

"Perhatian pada kesehatan ibu hamil, optimalisasi kader posyandu hingga program edukasi masyarakat justru lebih penting dibandingkan sekedar makan siang dan susu gratis untuk anak sekolah," jelasnya.

BACA JUGA : Demi Ganjar, Puluhan Ribu Warga Antusias Hadiri Hajatan Rakyat di Alun-alun Bung Karno Semarang

Eko Kuntadhi menuturkan, dengan perbandingan program unggulan capres Prabowo-Gibran justru belum menyentuh persoalan masyarakat. Namun, pasangan Ganjar-Mahfud sudah memiliki komitmen memberikan honor kepada petugas posyandu. Tujuannya, agar kinerja petugas posyandu di desa-desa lebih maksimal jika terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pemilu 2024.

"Dengan begitu, petugas posyandu lebih masif turun ke masyarakat untuk mengedukasi ibu hamil agar cukup gizinya terpenuhi dan mencegah stunting," katanya.

Roadshow Ngobrol Daging 24 SKS, akan digelar ke sejumlah daerah di Jawa Tengah. Sasarannya, mengedukasi masyarakat pemilih khususnya perwakilan mahasiswa dan organisasi kepemudaan, TPN memberikan pengetahuan bagaimana memilih calon pemimpin berdasarkan program-programnya.

BACA JUGA : Puluhan Ribu Warga Serukan 'Ganjar Presiden' Meriahkan Hajatan Rakyat di Kabupaten Kendal

"Mulai dari Brebes, diskusi dan ngobrol daging 24 SKS akan meluas ke Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang Temanggung dan Salatiga. Targetnya, menyampaikan program yang diusung capres 03 Ganjar-Mahfudz," tegasnya. 

Eko Kuntadhi menambahkan, pasangan Ganjar-Mahfud terbukti memiliki track record yang cukup baik. Yakni, Ganjar Pranowo selama 10 tahun menjadi Gubernur Jawa Tengah terbukti sukses membangun ekonomi masyarakat. Sedangkan, Mahfudz memiliki rekam jejak yang jelas dalam menuntaskan korupsi selama berkiprah di Mahkamah Konstitusi. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: