Bentrok Massa Simpatisan di Muntilan Bikin Efek Traumatis Warga

Bentrok Massa Simpatisan di Muntilan Bikin Efek Traumatis Warga

NORMAL - Arus lalu lintas di Jalan Magelang-Jogja tepatnya di Wonolelo, Muntilan Kabupaten, Magelang sudah normal kembali terpantau pukul 22.00 WIB.-HENDRI SAPUTRA-MAGELANG EKSPRES -

MUNTILAN, DISWAYJOGJA - Bentrokan antar simpatisan partai politik yang terjadi di simpang Tape Ketan Muntilan, Jalan Raya Jogja-Magelang, Minggu, 15 Oktober 2023, mengakibatkan traumatis yang mendalam bagi warga sekitar. Bentrok ratusan massa itu terjadi di Wonolelo, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.

BACA JUGA:Bentrokan Massa Simpatisan Partai Terjadi di Muntilan, Kendaraan dan Rumah Warga Rusak

Akibat kerusuhan yang terjadi, belasan sepeda motor rusak. Bahkan, beberapa di antaranya hangus karena dibakar massa. Kepolisian dari Polresta Magelang pada pukul 22.00 WIB berhasil mengevakuasi sepeda motor yang telah hangus dan rusak tersebut. Beberapa orang juga terlihat sudah diamankan.

Hingga pukul 22.00 WIB malam situasi arus lalu lintas yang semula macet sepanjang 5 kilometer dari  Jalan Mayjend Soegeng Mertoyudan hingga lokasi bentrok sudah berangsur normal.

Salah satu warga Wonolelo, Muntilan, Sarno , 54, bercerita bahwa kronologi awal bentrokan terjadi karena ada massa yang diduga dari Gerakan Pemuda Kabah (GPK) menurunkan bendera PDIP. Lantaran aksi tersebut, massa simpatisan PDIP pun marah. Mereka tidak terima, atribut parpolnya diturunkan paksa oleh oknum massa GPK.

BACA JUGA:Batuk Pilek Hilang Seketika: Inilah Resep Buah Pir Kukus, Obat Tradisional dari Tiongkok

Ricuhnya itu sekitar jam 16.30 sampai jam 21.00 WIB malam. Setelah polisi datang, bentrok masih terjadi, karena saking banyaknya, polisi kewalahan,ujar Sarno.

Sarno mengisahkan betapa mencekamnya sejak bentrokan pertama terjadi. Warga yang berada di jalanan pun mendadak berhamburan ke rumah-rumah warga. Mereka takut terkena serangan senjata tajam atau terkena batu. Lha yang tidak tahu apa-apa ini, pada menyelamatkan diri ke rumah-rumah warga. Kondisinya benar-benar mencekam,kata Sarno.

Mereka yang berhamburan ke rumah-rumah warga itu mayoritas adalah warga biasa. Mereka tidak memedulikan kendaraan mereka berada di pinggir jalan dan bisa saja dirusaki oleh massa yang tersulut emosinya. Yang penting menyelamatkan diri dulu. Itu kendaraan semuanya ditinggal. Ada juga yang dirusaki, padahal bukan milik massa (simpatisan parpol),jelas Sarno.

Kericuhan bermula saat massa terlibat aksi pelemparan batu. Bahkan, beberapa di antaranya juga ada yang menggunakan senjata tajam seperti parang dan pedang. Motor-motor dibakar, dilempari batu, sampai banyak yang rusak. Entah itu punya massa atau warga biasa, saya tidak tahu," imbuh Sarno.

Pantauan Magelang Ekspres (Disway Group) di Wonolelo, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang yang sempat mencekam karena bentrok antar massa simpatisan partai politik, berangsur kondusif pada pukul 21.30 WIB. Meski demikian, sejumlah warga tetap berjaga di depan rumah mereka.

Tepat di pertigaan Tape Ketan Muntilan, kendaraan yang sebelumnya macet parah kini sudah mulai bergerak lancar. Petugas gabungan dari TNI dan Polresta Magelang juga sudah meninggalkan lokasi. Pada pukul 22.00 WIB, terlihat sejumlah warga berjaga-jaga di depan rumah mereka karena khawatir masih ada beberapa simpatisan yang berada di sekitar lokasi.

Untuk mencegah terjadinya keributan lagi, warga berkumpul di area pertigaan depan Toko Tape Ketan Muntilan. Seperti yang telah dilaporkan, pada Minggu, 15 Oktober 2023, terjadi bentrok antara massa di pertigaan depan toko Tape Ketan Muntilan, Kabupaten Magelang.

Bentrokan tersebut terjadi selama beberapa jam dan menyebabkan arus lalu lintas Magelang-Jogja di kawasan Muntilan lumpuh total. Polisi terpaksa mengalihkan kendaraan ke jalur lain, tapi di jalur alternatif, kemacetan parah juga tidak dapat dihindarkan. Arus lalu lintas dari pertigaan Blondo Mungkid dialihkan menuju Mungkid Kabupaten Magelang.

Berdasarkan data yang dihimpun, bentrok terjadi antara dua kubu setelah massa simpatisan PDIP menggelar acara di Lapangan Soepardi, Mungkid Magelang, siang harinya. Sepulangnya dari acara, massa PDIP dicegat oleh massa lainnya yang diduga merupakan simpatisan Gerakan Pemuda Kabah (GPK).

Saat bentrok terjadi, beberapa sepeda motor dibakar oleh massa. Suasana pun semakin tak terkendali, akibat dua kubu terlibat saling serang, menggunakan senjata tajam dan batu. Dampaknya, banyak kendaraan bermotor yang diduga dimiliki oleh warga yang sedang melintas mengalami kerusakan parah. Ada yang mengalami pecah kaca mobil, ada juga yang dibakar.

Massa dengan kejam merusak kendaraan bermotor tersebut tanpa memandang siapa pemiliknya. Baik itu milik simpatisan maupun warga yang kebetulan melintas di Jalan Raya Magelang-Jogja, tepatnya di pertigaan Tape Ketan Muntilan.

Polresta Magelang telah mengirimkan bantuan personel untuk mencegah terjadinya bentrokan yang lebih parah. Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti jumlah korban maupun kendaraan yang mengalami kerusakan akibat bentrokan tersebut.

Namun, dari beberapa video yang telah menjadi viral di media sosial, terlihat bahwa massa dengan brutal membakar sepeda motor. Setelah itu, massa terus menumpuk api tersebut dengan sepeda motor lainnya.

Dalam video yang juga viral, terlihat beberapa massa menggunakan kayu untuk memecahkan kaca mobil pikap. Belum diketahui apakah kendaraan tersebut milik simpatisan atau milik warga yang sedang melintas. Pihak kepolisian berusaha untuk mencegah terjadinya bentrokan, namun karena jumlah petugas kepolisian tidak sebanding dengan jumlah massa, akibatnya massa tetap melakukan aksi saling serang.

Sehari sebelumnya, Satuan Lalu Lintas Polresta Magelang telah mengumumkan adanya pengalihan arus lalu lintas karena adanya kegiatan Banteng #3 Metu Kandang sebagai bentuk dukungan terhadap Ganjar Pranowo di Lapangan Soepardi, Mungkid.

Ketika dalam perjalanan pulang dan tiba di kawasan Muntilan, sekelompok massa yang mengenakan atribut PDIP dihadang oleh sekelompok massa lain yang diduga sebagai simpatisan GPK. Akibatnya, bentrokan tidak dapat dihindari. (mg6)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: