Kamu Wajib Tau! Ini dia 6 Perbedaan Panas Siang hari dan Pagi Hari yang Dapat Mempengaruhi Tubuh Kita

Kamu Wajib Tau! Ini dia 6 Perbedaan Panas Siang hari dan Pagi Hari  yang  Dapat Mempengaruhi  Tubuh Kita

Perbedaan sinar matahari pagi dan siang bagi tubuh kita--

Disway Jogja - Efek sinar matahari pada tubuh Kita mengenal istilah menikmati sinar matahari dengan kegiatan berjemur. Tidak perlu di pantai, kita bisa berjemur pada teras  rumah. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi tubuh kita, hanya saja perlu kita perhatikan kapan waktu kita perlu berjemur dan berapa lama durasinya.

 

 

Sinar matahari pagi kaya akan vitamin D, yang penting untuk kesehatan tulang dan mental. Memenuhi kebutuhan vitamin D juga terbukti mengurangi risiko beberapa jenis kanker seperti kanker usus besar, prostat, dan payudara, serta mencegah diabetes tipe 2.

 

Hanya saja siang hari cenderung memiliki lebih banyak radiasi ultraviolet. Masalahnya, paparan radiasi ini dapat menyebabkan kerusakan sel yang tidak bisa diabaikan.

 

 

Soalnya, jika kita sering berjemur atau terpapar sinar matahari di siang hari, dampaknya bisa berbahaya. Cancer Council Australia bahkan menyatakan pada tahun 2011 bahwa kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit.

 

 BACA JUGA:Kamu Ragu Mengonsumsi Gula? Jangan Berlebih! Kamu Akan Merasakan Manfaatnya, Berikut 4 Manfaat Gula Bagi Tubuh

 

Sebagai informasi, ada tiga jenis sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh matahari, namun yang dapat mempengaruhi kesehatan organisme adalah UV-A dan UV-B. Paparan sinar UV dapat menyebabkan kulit terbakar atau meningkatkan risiko kanker kulit.

 

 

Tak hanya efek paparan sinar UV, paparan panas sinar matahari langsung juga diduga menjadi penyebab heatstroke. Apalagi jika kita kurang minum air putih atau langsung mencari tempat berlindung.

 

 

Perbedaan dampak sinar matahari pada waktu yang berbeda Pakar kesehatan William Grant dari California, AS mengatakan, ada perbedaan pengaruh sinar matahari pada waktu yang berbeda. Ketika sinar matahari berada di bawah cakrawala, seperti pagi atau sore hari, hanya memancarkan UV-A dan sangat sedikit UV-B.

 

 

Perbedaan antara panas pagi dan siang bisa mempengaruhi tubuh manusia karena perbedaan suhu dan paparan sinar matahari yang berbeda pada dua waktu tersebut. Berikut adalah beberapa perbedaan yang dapat mempengaruhi tubuh:

 

 

1 Intensitas Sinar Matahari

Pada pagi hari, sinar matahari cenderung lebih lembut dan kurang intens dibandingkan dengan siang hari. Pada pagi hari, sinar matahari masih rendah di langit, sehingga intensitasnya lebih rendah. Di siang hari, sinar matahari langsung di atas kepala, dan intensitasnya jauh lebih tinggi.

 

 

2. Paparan Sinar Ultraviolet (UV)

Pada pagi hari, paparan sinar UV cenderung lebih rendah karena lapisan atmosfer masih cukup tebal untuk menyaring sebagian besar sinar UV berbahaya. Namun, di siang hari, sinar UV lebih kuat dan dapat menyebabkan kerusakan kulit dan bahkan masalah kesehatan lainnya jika tidak dihadang dengan baik (seperti menggunakan tabir surya).

 

 

3. Suhu Lingkungan

Pada pagi hari, suhu cenderung lebih sejuk karena malam sebelumnya memberikan waktu bagi bumi untuk mendingin. Seiring berjalannya waktu, suhu akan meningkat menjelang siang dan mencapai puncaknya di siang hari. Cuaca yang lebih panas di siang hari dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh dan lebih cepatnya terjadi kelelahan.

 

 

4. Aktivitas Manusia

Karena suhu lebih sejuk di pagi hari, banyak orang merasa lebih bertenaga dan segar di pagi hari. Aktivitas fisik atau olahraga di pagi hari dapat lebih nyaman karena suhu masih lebih rendah. Di sisi lain, di siang hari yang lebih panas, tubuh cenderung mengalami lebih banyak peningkatan suhu dan menjadi lebih mudah lelah saat beraktivitas.

 

 

5. Hidrasi

Kondisi cuaca yang lebih panas di siang hari dapat menyebabkan tubuh lebih cepat mengalami dehidrasi. Penting untuk memastikan cukup asupan cairan, terutama di siang hari, untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.

 

 

6. Ritme Biologis

Tubuh manusia memiliki ritme biologis internal, di mana tubuh akan lebih siap untuk beraktivitas di pagi hari dan cenderung mengalami penurunan energi atau kelelahan di siang hari. Hal ini dapat mempengaruhi produktivitas dan respons tubuh terhadap perubahan suhu dan cahaya.

 

 

Perlu diperhatikan jika kita ingin mendapatkan jumlah vitamin D yang maksimal, para ahli kesehatan justru menganjurkan agar kita menikmati sinar matahari setelah jam 9 pagi agar vitamin ini dapat kita maksimalkan. Berjemurlah selama kurang lebih 15 menit.

 

Jika waktu sudah mencapai jam 11 siang, biasanya jumlah sinar UV-B jauh lebih tinggi, sehingga kita harus membatasi waktu paparan sinar matahari maksimal 5 menit saja. Bagian tubuh yang dapat terkena sinar matahari adalah wajah, lengan, kaki, dan punggung.(*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: