Candi Sukuh: "Machu Picchu-nya Indonesia" yang Memukau

Candi Sukuh:

Candi Sukuh--oleh wikipedia.org

DISWAY JOGJA - Apakah Indonesia memiliki wisata versi Machu Picchu seperti di Peru? Jawabannya ada dalam Candi Sukuh, sebuah keajaiban arsitektur yang tersembunyi di Karanganyar, Jawa Tengah. Mari kita menjelajahi keindahan dan misteri candi ini, yang dianggap sebagai "Machu Picchu-nya Indonesia."

Di balik pepohonan rimbun di lereng Gunung Lawu, tersembunyi keindahan yang memukau dari Candi Sukuh. Mengutip dari laman bob.kemenparekraf.go.id, Candi ini adalah salah satu peninggalan arsitektur paling menarik di Indonesia. Dengan desainnya yang unik dan lokasinya yang indah, Candi Sukuh telah menarik perhatian banyak orang sebagai destinasi wisata sekaligus peninggalan sejarah yang luar biasa.

Arsitektur yang Unik

Candi Sukuh terkenal karena arsitekturnya yang luar biasa dan tak biasa. Berbeda dengan kebanyakan candi Hindu di Indonesia, Candi Sukuh memiliki bentuk piramida dengan puncak yang tajam mirip dengan piramida dari peradaban Maya kuno di Amerika Selatan. Karena kesamaan bentuknya dengan Machu Picchu, candi ini juga disebut sebagai "Machu Picchu-nya Indonesia."

Arsitektur candi ini merupakan perpaduan antara gaya Hindu dan Jawa klasik. Relief yang menghiasi candi menggambarkan berbagai adegan mitologi Hindu dan simbol-simbol kesuburan. Selain itu, ditemukan juga prasasti berbahasa Jawa Kuno yang memberikan petunjuk tentang sejarah dan makna dari Candi Sukuh.

Keindahan Lokasi

Selain arsitekturnya yang menakjubkan, lokasi Candi Sukuh juga membuatnya begitu istimewa. Terletak di ketinggian sekitar 900 meter di atas permukaan laut, candi ini menawarkan pemandangan spektakuler dari hamparan hijau pegunungan Jawa Tengah. Udara sejuk dan suara alam yang menenangkan menciptakan suasana meditatif bagi para pengunjungnya.

Sesampainya di Candi Sukuh, mata Anda akan disuguhi panorama luar biasa yang membentang di kejauhan. Keindahan alam di sekitar candi membuat hati tenang dan pikiran menjadi terang. Bagai surga di atas awan, pemandangan dari puncak gunung membawa kedamaian yang sangat dibutuhkan bagi siapa saja yang datang ke tempat ini.

Udara sejuk yang menyejukkan kulit, diiringi oleh aroma harum bunga dan tanah basah, menghadirkan sensasi alami yang jarang ditemukan di kota-kota besar. Di lingkungan yang tenang ini, suara angin berbisik di antara pepohonan dan burung bernyanyi dengan riang, membentuk simfoni alam yang indah. Semua ini menyatu menjadi irama meditatif yang menenangkan pikiran dan jiwa.

Makna Sejarah

Tidak ada sejarah pasti tentang tujuan awal Candi Sukuh. Namun, beberapa teori menyatakan bahwa candi ini mungkin digunakan sebagai tempat peribadatan atau upacara keagamaan pada zaman dahulu. Terdapat pula teori yang menyebutkan bahwa candi ini adalah makam seorang raja atau bangsawan Jawa Kuno.

Salah satu hal menarik tentang Candi Sukuh adalah patung "Andhaka" yang menggambarkan sosok setengah manusia dan setengah raksasa. Patung ini menjadi pusat perhatian dan mendatangkan banyak spekulasi tentang makna dan tujuan sebenarnya.

Berdasarkan penelitian arkeologi, Candi Sukuh diperkirakan dibangun pada abad ke-15, pada masa pemerintahan Dinasti Majapahit. Namun, ada beberapa perdebatan tentang keakuratan tanggal ini, karena beberapa elemen arsitektur mengindikasikan kemungkinan pembangunan pada periode sebelumnya.

Sumber referensi yang dapat dipercaya menyediakan informasi tentang sejarah candi ini dan relevansi dengan kebudayaan Hindu dan Jawa Kuno. Para arkeolog dan sejarawan telah bekerja keras untuk memahami makna dan tujuan dibalik Candi Sukuh.

Candi Sukuh menawarkan keajaiban sejarah dan keindahan alam yang luar biasa bagi siapa pun yang ingin menjelajah kekayaan budaya Indonesia. Mari kita jaga dan lestarikan peninggalan berharga ini agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Planjutkan warisan budaya Indonesia dengan mengunjungi Candi Sukuh dan berbagi keajaibannya dengan dunia!

Dengan begitu, Candi Sukuh, "Machu Picchu-nya Indonesia," menunggu untuk dijelajahi. Mari kita kagumi keindahannya, hayati cerita masa lalunya, dan hargai warisan budaya yang luar biasa ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jogja.disway.id