Mengenal Tekanan Darah Tinggi: Diam-diam Mengancam Nyawa
Tes darah tinggi--shutterstock.com
DISWAY JOGJA - Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, dijuluki "silent killer" karena sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Namun, dampaknya dapat sangat berbahaya, meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Sayangnya, banyak orang tidak menyadari kondisi ini, dan beberapa orang dewasa di Indonesia terancam olehnya.
Melansir dari nhs.uk (16/7/2023) Tekanan darah diukur dengan dua angka, yaitu tekanan sistolik dan diastolik, yang diukur dalam milimeter air raksa (mmHg). Tekanan sistolik mencerminkan kekuatan saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh, sementara tekanan diastolik adalah resistensi terhadap aliran darah di pembuluh darah saat jantung beristirahat antara detakannya.
Menurut panduan umum, Tekanan darah tinggi didefinisikan sebagai pembacaan di atas 140/90mmHg (atau rata-rata 135/85mmHg jika diukur di rumah). Untuk orang di atas 80 tahun, angka batasnya adalah 150/90mmHg (atau 145/85mmHg jika diukur di rumah). Tekanan darah ideal berkisar antara 90/60mmHg dan 120/80mmHg, dengan target di bawah 150/90mmHg (atau 145/85mmHg di rumah) untuk orang di atas 80 tahun.
Penting untuk menyadari bahwa pembacaan Tekanan darah bisa bervariasi untuk setiap individu, yang dianggap tinggi untuk satu orang belum tentu sama untuk orang lain.
Hipertensi bisa menjadi masalah yang serius, karena Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan tekanan ekstra pada pembuluh darah, jantung, otak, ginjal, dan mata. Ini meningkatkan risiko berbagai kondisi kesehatan serius, termasuk penyakit jantung, serangan jantung, stroke, gagal jantung, dan masalah ginjal.
Penting untuk menjaga Tekanan darah tetap terkontrol. Untungnya, tes Tekanan darah adalah satu-satunya cara untuk mengetahui apakah Anda menderita hipertensi. Semua orang dewasa di atas usia 40 tahun disarankan untuk memeriksakan Tekanan darah setidaknya setiap 5 tahun. Tes ini mudah dilakukan di berbagai tempat, termasuk di dokter umum, apotek, tempat kerja, dan bahkan dengan menggunakan monitor Tekanan darah di rumah. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Tekanan darah tinggi di antaramya:
Kelebihan Berat Badan
Satu dari faktor utama yang berkontribusi terhadap Tekanan darah tinggi adalah kelebihan berat badan. Ketika tubuh mengalami obesitas atau kelebihan berat badan, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan peningkatan Tekanan darah dan dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada sistem kardiovaskular. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga berat badan yang sehat melalui pola makan seimbang dan olahraga teratur.
Pola Makan Yang Tinggi Garam Dan Rendah Buah Serta Sayuran
Selain itu, pola makan yang tinggi garam dan rendah buah serta sayuran juga menjadi faktor risiko penting untuk hipertensi. Garam memiliki sifat menahan air dalam tubuh, sehingga meningkatkan volume darah dan Tekanan darah. Di sisi lain, buah serta sayuran kaya akan kalium, magnesium, dan serat yang dapat membantu menurunkan Tekanan darah. Mengadopsi pola makan yang rendah garam dan tinggi buah serta sayuran dapat menjadi langkah efektif dalam mengurangi risiko Tekanan darah tinggi.
Kurangnya Olahraga
Kurangnya aktivitas fisik atau olahraga juga berperan dalam meningkatkan risiko Tekanan darah tinggi. Olahraga secara teratur dapat membantu memperkuat jantung dan pembuluh darah, serta meningkatkan fleksibilitas pembuluh darah sehingga dapat menurunkan Tekanan darah secara keseluruhan. Olahraga juga membantu mengurangi berat badan dan mengontrol hormon stres, yang berarti memiliki dampak positif dalam mencegah Tekanan darah tinggi.
Memiliki Riwayat Keluarga Dengan Tekanan darah Tinggi
faktor genetik juga dapat memainkan peran dalam risiko Tekanan darah tinggi seseorang. Jika Anda memiliki anggota keluarga dengan riwayat hipertensi, Anda mungkin memiliki kecenderungan genetik untuk mengalami kondisi ini. Meskipun faktor genetik tidak dapat diubah, Anda tetap dapat mengurangi risiko dengan mengadopsi gaya hidup sehat dan mengikuti anjuran medis.
Untuk mengurangi risiko dan menurunkan Tekanan darah tinggi, perubahan gaya hidup sehat sangat dianjurkan. Hal-hal seperti mengurangi konsumsi garam, mengontrol asupan alkohol, menjaga berat badan ideal, berolahraga secara teratur, dan berhenti merokok dapat membantu. Bagi beberapa orang dengan Tekanan darah tinggi yang lebih parah, dokter dapat meresepkan obat-obatan yang tepat untuk membantu mengendalikan Tekanan darah.
Jadi, taklukkan silent killer ini dengan menjalani pemeriksaan Tekanan darah secara teratur dan melakukan perubahan gaya hidup sehat. Jaga kesehatan Anda, dan selamatkan hidup Anda!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jogja.disway.id