Tokoh PBNU Ini Bicara Pentingnya Menghentikan Persekusi Kelompok Minoritas di Forum R20

Tokoh PBNU Ini Bicara Pentingnya Menghentikan Persekusi Kelompok Minoritas di Forum R20

Tokoh NU Ulil Abshar Abdalla (kiri) bicara soal pentingnya mengentikan perskusi kelompok minoritas. -Foto: Antara -

SLEMAN, DISWAYJOGJA.ID - Isu tentang praktik diskriminasi atau persekusi terhadap kelompok keagamaan minoritas mengemuka dalam Forum Agama G20 (R20).

Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla menyampaikan, persekusi terhadap kelompok minoritas masih terjadi di seluruh belahan dunia.

"Mayoritas itu sering melindungi, tetapi ada kelompok-kelompok yang kadang mempersekusi," kata Ulil, pada Sesi Pleno Forum R20 di Hotel Hyatt Regency, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu 5 November 2022.

Selanjutnya, Cendekiawan Muslim yang akrab disapa Gus Ulil itu menegaskan bahwa isu minoritas masih menjadi salah satu problem dalam hubungan antaragama di dunia.

Kelompok minoritas, menurut dia, sekadar dipandang secara angka, tetapi jarang dilihat dalam kebijakan yang diambil oleh para tokoh-tokoh dunia.

Menurut dia, persekusi kelompok minoritas bisa menimpa agama manapun, seperti Kristen, Hindu, Budha dan Islam.

Di India, menurut Ulil, umat Muslim justru menjadi korban persekusi. Salah satu peserta Forum R20 kali ini bahkan berasal dari kelompok Hindu Nasionalis yang dianggap sering mempersekusi umat Muslim di India.

Oleh karena itu, kata Gus Ulil, masalah minoritas tidak bisa semata-mata diselesaikan dengan pendekatan sekuler menggunakan perspektif hak asasi manusia (HAM).

Menurut dia, pendekatan HAM memang penting untuk mengatasi problem minoritas, tetapi belum memadai karena diperlukan pula bahasa agama.

"HAM adalah pendekatan yang penting, tetapi tidak memadai karena bahasa agama juga diperlukan. Bagaimana berdasarkan pemahaman masing-masing, terhadap tradisi kita masing-masing, kita coba membangun teologi minoritas," kata dia.

Salah satu peserta Forum R20 dari Nigeria, Uskup Matthew Hassan Kukah mengungkapkan bahwa minoritas Katholik Sokoto sering dipersekusi kelompok Muslim yang mayoritas di sana.

Bukan hanya ketimpangan dan kebijakan yang pilih kasih, tetapi juga sampai pada tindak pembunuhan.

Menurut Uskup Kukah, istilah minoritas jangan dipandang dari sisi kuantitas saja, tetapi perlu dilihat dari perspektif lain yaitu penderitaan atas segala bentuk diskriminasi dan persekusi yang dialaminya.

"Hal itulah yang perlu diperhatikan oleh para tokoh pemimpin agama dunia, para akademisi, juga pengambil kebijakan," kata dia. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com