Rob di Batang, Pantai Sigandu Bisa Hilang
Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah, M Ridwan, saat memberikan keterangan kepada awak media soal ancaman rob di pesisir Batang. (Foto: Dhia Thufail/Radar Pekalongan)--
BATANG (DISWAY JOGJA) – Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah, M Ridwan memandang perlunya perluasan pemasangan sabuk pantai di Kabupaten Batang. Hal itu, kata dia, sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan banjir rob yang kini mulai melanda wilayah pesisir Kabupaten Batang.
Ridwan tak memungkiri bahwa salah satu penyebab terjadinya banjir rob di wilayah Batang karena dampak dibangunnya tanggul laut di Pekalongan.
”Kita sudah menekankan bahwa kita akan adakan sabuk pantai. Namun sabuk pantai itu membutuhkan dana yang cukup besar, dan dana besar itu yang mempunyai pemerintah pusat,” katanya.
Dia mengatakan bahwa pembuatan sabuk pantai itu sudah disetujui oleh Presiden Joko Widodo. Namun, saat ini pembangunan baru dilakukan di Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, dan sebagian Batang.
”Sabuk Pantai ini belum bisa mengcover Batang secara keseluruhan. Karena itu, mudah mudahan pemerintah pusat bisa merealisasikan sabuk pantai hingga ke Timur Batang. Kalau tidak, air akan mencari tempat yang lebih rendah, dan Pantai Sigandu bisa jadi hilang,” katanya.
Menurut Ridwan, permasalahan banjir rob di Batang tidak bisa diatasi oleh Pemkab Batang dan Provinsi Jateng saja.
Permasalahan bencana rob di Batang harus dikroyok.”Pemerintah provinsi saja tidak bisa. Maka saya sarankan juga, apabila nanti sudah ada banyak investor, dana CSR nya bisa digunkan untuk ikut merawat bersama sama,” ujarnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Sekda Batang Ari Yudianto mengakui bahwa banjir rob kerap terjadi di area pesisir Kecamatan Batang. Bahkan kata Ari, abrasi telah menggerus garis pantai hingga 200 meter. Kondisi itu berdampak pada permukiman warga, aktivitas masyarakat, hingga pertanian.
”Garis pantai di Batang saat ini sudah mundur 200 meter. Bahkan sekarang, tanah-tanah warga sudah berbatasan dengan air laut. Kita harap dukungan DPRD Jateng untuk meminimalkan bencana rob yang kini terus meluas di Kecamatan Kota Batang. Hal itu akibat dampak pembangunan tanggul laut Pekalongan,” jelasnya.
Menurut dia, wilayah Kecamatan Batang dilalui beberapa sungai yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jateng. Seperti Sungai Sambong, Gabus, dan saluran irigasi yang jarang sekali tersentuh perbaikan maupun normalisasi.
”Sungai itu jarang sekali tersentuh, kami mau masuk takut ada temuan. Kami juga sering usulkan di Musrenbang. Sedimentasi sungai sudah tinggi dan terjadi penyempitan yang berpotensi bencana banjir dan rob tiap tahunnya,” ungkapnya. (fel)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: rob di batang