Sekda Kota Tegal Tutup Usia Usai Olahraga

Sekda Kota Tegal Tutup Usia Usai Olahraga

Keluarga dan sanak saudara almarhum Johardi memberikan doa terakhir usai prosesi pemakaman. (Foto: Agus Wibowo/Radar Tegal) -Radar Tegal-Radar Tegal

KOTA TEGAL (Disway Jogja) - Sekretaris Daerah Kota Tegal Dr Drs Johardi MM meninggal dunia  di RSUD Kardinah pada usia 55 tahun.

 

Pria kelahiran Brebes, 7 Desember 1966 itu meninggal usai mengikuti olahraga bersama dalam acara Kampanye Gerakan Masyarakat Sehat (Germas), Selasa (19/7) di Alun-alun Kota Tegal.

 

Sebelum meninggal, almarhum melakukan olahraga bersama kepala OPD, Camat dan Lurah se-Kota Tegal dengan berlari mengelilingi alun-alun sebanyak empat kali.

 

Setelah olahraga dan ramah tamah, Johardi yang duduk bersebelahan dengan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tegal dr Sri Primawati Indraswari dan Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Muhammad Rudy Herstyawan, tiba-tiba hilang kesadaran.

 

Petugas kesehatan di lokasi kemudian bergegas memberikan pertolongan pertama untuk kemudian dilarikan ke RSUD Kardinah sekitar pukul 07.30 WIB.

 

Pria yang telah mengabdikan menjadi PNS Pemerintah Kota Tegal diri sejak 1993 ini dinyatakan meninggal dunia setelah mendapat perawatan intensif di IGD RSUD Kardinah pada pukul 09.05 WIB.

 

Pantauan Radar di lapangan, sejumlah pejabat hingga pukul 09.50 WIB masih menunggu di depan ruang UGD RSUD Kardinah. Mereka masih menunggu soal kondisi terakhir yang memang sudah dikabarkan tutup usia. 

 

Sementara itu, sekitar pukul 10.00 WIB, jazad almarhum Johardi kemudian langsung dibawa ke rumah duka. Isak tangis pun pecah, saat anak pertamanya menyambut kedatangan jenazah ayahnya. Begitu pun sejumlah pejabat OPD Pemkot Tegal berada di rumah duka dengan melakukan persiapan memandikan dan jenazah.

 

Direktur RSUD Kardinah drg Agus Dwi Sulistyantono mengatakan bahwa Sekda Kota Tegal Johardi itu masuk UGD dalam kondisi kritis sekira pukul 07.42 WIB.

 

”Pak Sekda, meninggal akibat serangan jantung,” tegasnya.

 

Dia menjelaskan, secara riwayat memang Sekda Johardi tidak memiliki penyakit jantung. Hal ini karena beliau memiliki riwayat penyakit gula yang bisa menutupi penyakit jantung.

 

”Meski sudah melakukan upaya, tapi Pak Sekda akhirnya dinyatakan tutup usia sekitar pukul 09.08 WIB,” jelasnya.

 

Sementara itu, sekitar pukul 11.30 WIB, pengurus Masjid At Taqwa Tegalsari mengumumkan bahwa almarhum Johardi dimakamkan di TPU Cleret, Selasa (19/7) usai Salat Ashar.

 

Almarhum di makamkan di Cleret, Randugunting, berada di dekat makam istrinya, Hj Endang Puji Hartati yang meninggal pada 21 November 2021.

 

Dalam pengeras suara Masjid At Taqwa juga disebutkan yang mengucapkan duka cita di antaranya dr Rofikoh (istri almarhum); Ayu Widya Permatasari dan Gilang Dwiki Primandani (anak); Denis (menantu) dan Danzi (cucu).

 

Sampai siang hari, ratusan pelayat terus berdatangan. Sejumlah instansi secara rombongan terus memadati rumah duka. Hingga sekitar pukul 16.30 WIB, ribuan pelayat yang datang dari lingkungan Pemkot Tegal, relasi hingga kerabat termasuk jajaran TNI- Polri mengantar kepulangan Sekda Kota Tegal Johardi ke di TPU Cleret Randugunting Tegal Selatan.

 

Tampak dalam menggotong keranda, Wali Kota Tegal Dedy Yon, Wakil Wali Kota M Jumadi serta Kapolres AKBP Rahmad hingga Dandim serta Komandan Lanal, termasuk di antaranya putra almarhum Johardi, Gilang yang masih tampak sedih.

 

Bahkan sesekali meneteskan air mata, meski dia tengah menggotong ayahnya ke dalam liang lahat. Betapa tidak, belum lama ditinggal oleh ibunya, kini Gilang ditinggal oleh sosok ayahnya yang belum lama ini juga memiliki istri baru, dr Rofiqoh.

 

Selain Gilang, kesedihan tampak tak terbendung dialami oleh Walkot dan Wawalkot Tegal, Dedy-Jumadi. Saat memberikan sambutan dan penghormatan terakhirnya, Dedy dengan suara yang serak sempat meneteskan air mata.

 

Dedy juga berupaya menguatkan keluarga yang ditinggal. Dengan suara terbata-bata, Wali Kota Tegal itu mengaku bahwa selama ini sosok Johardi telah membantu kinerjanya dan memiliki dedikasi yang sangat tinggi. Di depan makam Johardi, Dedy didampingi Jumadi juga memberikan doa secara langsung.

 

Sementara itu, terlihat sosok dr Rofiqoh yang tampak lebih diam. Di depan makam suaminya, tangan Rofikoh bolak balik membalikan tanah di atas makam Johardi.

 

Begitu pun dengan anak-anak dan menantu Johardi, yang masih terlihat jelas kesedihannya.  Hingga akhirnya mereka pun meninggalkan makam dan langsung pulang. Sebab pada malam hari, usai solat Isya digelar doa bersama.

 

Diketahui, Johardi mengawali karirnya sebagai Pegawai Negeri Sipil pada 1993 di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal. Beberapa jabatan sempat diemban.

 

Antara lain Sekretaris Dinas Pendidikan pada 2011, Kepala Dinas Perhubungan dan Informatika pada 2014, merangkap Plt Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat pada 2015, dan menjabat Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dari 2015-2020.

 

Jabatan terakhir yakni Sekda Kota Tegal dimulai dari 5 Februari 2020. Bapak dua orang anak ini menyelesaiakan program doctoral di Universitas Islam Nusantara Bandung di 2017 dengan mengambil program Manajemen Pendidikan. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radar tegal