Catat! Ini Efek Buruk Isap Vape
Vape. Vixbay.-fin.co.id-fin.co.id
Catat! Ini Efek Buruk Isap Vape
JAKARTA (Disway Jogja) - Yang namanya rokok sudah sejak lama dikaitkan dengan risiko kanker paru-paru pada manusia.
Dan meski setiap perokok tau akan risiko ini, kebanyakan dari mereka kesulitan untuk meninggalkan kecintaan mereka akan menghisap rokok.
Dan ketika jaman semakin canggih, keberadaan rokok elektik atau vape lalu mulai digemari oleh banyak orang, terlebih mereka generasi muda.
Ada salah satu alasan mengapa lalu orang memilih vape ketimbang rokok tembakau, adalah karena klaim yang menyatakan bahwa rokok elektrik atau vape jauh lebih aman dibandingkan rokok berbasis tembakau.
Pertanyaannya, apakah benar vape itu lebih aman jika bicara efek merokok terhadap kesehatan tubuh?
Well, menurut ahli dalam sebuah artikel kesehatan di salah satu situ telemedicine ternama Tanah Air, klaim tersebut adalah sepenuhnya salah.
Mengapa demikian, karena baik vape atau rokok tembakau, keduanya mampu meningkatkan risiko perokok terkena penyakit mematikan. Selain kanker paru-paru, tentunya adalah penyakit jantung.
Namun yang kemudian membuat vape jadi lebih berbahaya dari rokok menurut ahli, adalah potensinya menyebabkan sebuah kondisi yang hanya dialami mereka pengguna vape. Nama kondisi ini adalah EVALI.
EVALI adalah sebuah kondisi yang dialami pengisap vape, di mana muncul gejela seperti sesak napas, nyeri pada dada, selain keluhan batuk, pusing dan sakit kepala. Di AS, EVALI terbukti bertanggungjawab atas hilangnya puluhan nyawa.
“Jadi, mana yang lebih sehat? Rokok elektrik atau rokok tembakau? Nah, dari berbagai pemaparan di atas, terlihat bahwa rokok elektrik dan rokok tembakau sama-sama berbahaya, baik dari segi kandungan maupun dampaknya bagi kesehatan,” bunyi sebuah artikel yang ditinjau oleh dr. Kevin Adrian, via Alodokter.
Tidak Ada Kata Terlambat untuk Berhenti Merokok
Anda seorang perokok, ingin berhenti merokok namun merasa nanggung karena sudah terlanjur lama merokok?
Namun tahukah Anda bahwa tidak ada kata terlambat untuk berhenti merokok, demikian seperti disampaikan ahli.
Mengapa demikian, karena ketika seseorang berhenti merokok silia mereka akan mulai beregenerasi, hanya dalam hitungan hari.
Seperti dilansir Healthline, dalam hitungan minggu hingga bulan, silia akan kembali berfungsi seperti sedia kala.
Mengapa silia penting, karena organel sel berbentuk seperti rambut ini, dapat menurunkan risiko Anda terkena penyakit yang berhubungan dengan paru-paru, seperti kanker paru-paru dan Penyakit Paru-paru Obstruktif Kronis (PPOK).
Menariknya lagi menurut ahli, mereka yang 10 hingga 15 tahun terbebas dari jeratan rokok, dapat memangkas risiko kanker paru-paru, seperti halnya mereka yang tidak merokok sama sekali. (fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: fin.co.id