Sleman Ketambahan Dua Destinasi Candi, Bisa jadi Pilihan bagi Pelancong Mengisi Libur Lebaran di Jogja

Sleman Ketambahan Dua Destinasi Candi, Bisa jadi Pilihan bagi Pelancong Mengisi Libur Lebaran di Jogja

SLEMAN (Disway Jogja) - Menyambut libur lebaran 2022, Pemkab Sleman bersama Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY bersepakat untuk membuka dua candi lagi, setelah sempat tutup mulai awal pandemi.

Saat ini ada 3 candi yang beroperasi menerima kunjungan wisatawan yaitu Candi Sambisari, Candi Ijo, Candi Banyunibo.

"Pada Hari ke-2 libur Hari Raya atau Selasa tanggal 3 Mei kami mengoperasionalkan dua candi lagi yang mempunyai nilai historis yang sangat menarik dan saling berkait satu sama lain, dengan retribusi masuk ke masing-masing candi enam ribu rupiah," kata Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Ir Suparmono MM, Kamis (28/4/2022).

Ia menyebutkan, kedua candi tersebut merupakan Candi Budha yakni Candi Kalasan dan Candi Sari. Secara lokasi sangat strategis untuk dikunjungi wisatawan, terletak tidak jauh dari ruas Jalan Solo pada kilometer 14 atau hanya sekitar 2 Km sebelah barat Candi Prambanan. Candi Kalasan mulai dibuka tahun ini setelah berkoordinasi dengan Balai BPCB dan telah dinyatakan selesai proses pemugarannya.

"Harapan kami dari kemegahan situs candi, nilai cerita sejarah, dan juga letaknya yang strategis dapat menjadi tujuan alternatif bagi wisatawan yang berkunjug ke DIY,” ujarnya.

Lebih lanjut Suparmono menjelaskan para pengunjung saat ini sudah dapat masuk ke dalam bangunan candi, tetapi karena masih masa pandemi, jumlah pengunjung yang masuk dibatasi dan bergantian. Khusus untuk Candi Kalasan pengunjung belum diperbolehkan masuk ke dalam bangunan candi, karena masalah teknis perlindungan situs.

"Sebenarnya Candi Barong juga ingin kita buka, tetapi karena masih proses pemugaran maka rencana itu kami tunda," lanjutnya.

Zaimul Azzah Kepala Balai BPCB DIY membenarkan bahwa Candi Kalasan telah selesai proses pemugarannya dan dapat dikunjungi untuk penelitian maupun berwisata.

Dijelaskan bahwa Candi Kalasan mempunyai keistimewaan yang tidak dimiliki oleh seluruh candi di Indonesia, yaitu adanya sebuah batu berbentuk setengah lingkaran tepat di depan tangga sisi timur. Ini sebagai moonstone (batu bulan), yang lazim terdapat di kuil-kuil Buddha India Selatan.

Keistimewaan lainnya adalah bagian dinding luar candi dilapisi lepa yang disebut bajralepa diartikan sebagai diamond cement sebagai lapisan seperti acian di zaman sekarang. Lapisan tersebut juga berfungsi sebagai pencerah warna batu andesit yang hitam keabuan menjadi putih bersinar.

Candi Kalasan yang diperkiraan oleh para peneliti lebih tua dari Candi Prambanan tersebut merupakan sebuah vihara untuk memuja Dewi Tara yang didirikan sekitar tahun 778 M.

Pada perkembangan penelitiannya para arkeolog menghubungkan pendirian vihara dengan Candi Sari sebagai semacam asrama atau tempat tinggal para biksu yang terletak di sisi timur Candi Kalasan dengan jarak ± 500 m.

Keberadaan kata “sari” berarti cantik atau elok. Penamaan tersebut kemungkinan didasari atas kenyataan bahwa Candi Sari memiliki hiasan serta corak gaya bangunan yang indah. Di dalam tubuh candi terdapat tiga bilik (ruangan) yang berjajar, yang dihubungkan dengan pintu yang ada pada tembok pemisah.

Diperkirakan Candi Sari mempunyai dua lantai yang disekat menggunakan kayu. Hal itu diketahui dari adanya lubang-lubang untuk meletakkan ujung balok pada bagian dindingnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: