Kikan Namara Sempat Gak Pede Garap Pagelaran Sabang-Merauke

Kikan Namara Sempat Gak Pede Garap Pagelaran Sabang-Merauke

YOGYAKARTA (Disway Jogja) - Mantan personel Grup Cokelat Kikan Namara, ternyata sempat grogi dan gak pede saat mendapat tawaran sebagai music director untuk project Pagelaran Sabang-Merauke.

Bukan soal musiknya yang Kikan khawatirkan, tapi memadukan lagu-lagu daerah dari seantero Nusantara baginya bukan hal yang mudah.

"Ini project pertama aku untuk yang seperti ini. Sempat gak pede juga sih. Bisa gak ya?," kata Kikan kepada diswayjogja.id, di Yogyakarta.

Tak ingin keliru interpretasi, maka Kikan pun melakukan riset mendalam. Lebih dari sebulan ia melakukan riset terhadap lagu-lagu daerah dari Sabang sampai Merauke. Ia tidak hanya harus tahu lagu dan irama, tapi juga paham arti dari liriknya.

Selesai memilih lagu, lengkap dengan lirik dan maknanya, bukan berarti selesai. Kikan musti mempelajari panjang pendeknya durasi lagi yang akan ia padukan dalam satu pagelaran musik dilengkapi dengan tari-tarian.

Celakanya, lagu-lagu daerah pun ternyata ada yang sangat pendek durasinya, tapi ada juga yang panjang.

"Padahal saya diminta bikin lagunya hanya 1 jam, sudah harus mewakili di dari Aceh hingga Papua. Satu provinsi, lagunya gak boleh lebih dari 2 menit 15 detik. Supaya bisa merata," lanjutnya.

Tapi ternyata jerih payah Kikan gak sia-sia. Saat dipentaskan di Prambanan Maret silam, Pagelaran "Sabang-Merauke" berlangsung sukses. Semua senang dan antusias dengan pagelaran ini.

"Tapi paling bahagia tentu saya sendiri. Ngerjain project ini makin membuka mata betapa kayanya negeri ini. bayangin, satu provinsi saja punya banyak banget lagu daerah. Saya dal hati bilang, sayang banget kalau harta karun ini sampai hilang ditelan zaman. Musti terus diturunkan ke generasi-generasi setelah kita. (wrj)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: