Antisipasi Lonjakan Pemudik, Dishub Sleman Pastikan Kesiapan Jalur Alternatif

Antisipasi Lonjakan Pemudik, Dishub Sleman Pastikan Kesiapan Jalur Alternatif

SLEMAN (DiswayJogja.id) - Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman, menyiapkan sejumlah skenario untuk pengamanan perjalanan mudik pada libur Idul Fitri 1443 H tahun ini.

Sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan lonjakan arus mudik mengingat selama 2 tahun terakhir pemerintah melarang masyarakat mudik, Dishub akan memastikan kesiapan jalur-jalur alternatif yang bisa dilalui para pemudik.

Kabid Angkutan dan Keselamatan Dishub Kabupaten Sleman Marjana ST mengatakan, kesiapan jalur alternatif menjadi hal sangat penting guna mengantisipasi lonjakan arus lalulintas selama masa libur Lebaran. Kesiapan dimaksud, bukan saja menyangkut kondisi jalannya tapi juga kelengkapan rambu-rambu lalulintas dan petugas.

"Kami ingin jalur-jalur alternatif ini betul-betul siap. Sehingga kalau benar nantinya arus pemudik mengalami lonjakan, jangan sampai menimbulkan kemacetan yang parah," kata Marjana ditemui di kantornya Kompleks Pemkab Sleman, Rabu (15/4/2022).

Guna memastikan kesiapan jalur-jalur alternatif ini, Dishub bersama instansi terkait termasuk Polres Sleman, Kamis (16/4/2022) akan melakukan survei ke lapangan. Pengecekan ke lapangan ini untuk melihat kondisi terkini kondisi jalan serta memetakan kebutuhan rambu-rambu yang perlu dipasang.

Terkait jalur alternatif, Marjana menjelaskan tidak jauh berbeda dengan jalur alternatif pada 2 tahun silam. Mengingat pintu masuk ke wilayah Sleman ada 3 yakni di Tempel, Prambanan dan Jalan Wates, maka jalur alternatif juga disiapkan menyesuaikan dengan pintu masuk ini.

Beberapa jalur alternatif yang disiapkan, di antaranya adalah jalur Tempel-Turi-Pakem-Kalasan-Prambanan untuk pemudik menuju Klaten dan Solo. Kemudian dari arah barat, jalur alternatifnya melintas Klangon-Godean-Tempel, dan dari arah timur atau Prambanan bisa berbelok ke arah Piyungan-Jogja-Jalan Wates.

Kemudian ada juga jalur alternatif tengah menuju arah barat yakni melintas Mlati-Balangan-Dekso dan ada juga jalur alternatif tengah menuju arah timur yakni Denggung-Mbesi-Kalasan dan Prambanan serta jalur Jogja-Godean-Nanggulan.

Semua jalur alternatif ini, kata Marjana, akan dicek oleh petugas gabungan antara Dishub dan Polres Sleman. Sesuai dengan status jalannya, setiap upaya perbaikan jalan atau penambahan rambu, akan dikoordinasikan antara Pemkab Sleman dan Pemda DIY.

"Yang pasti, kalau menyangkut kondisi jalan yang rusak, maka perbaikan sifatnya hanya tambal sulam. Karena kalau perbaikan besar kita khawatirkan justru akan menyebabkan kemacetan pada masa libur Lebaran nanti," tandasnya.

Obyek Wisata Jadi Perhatian

Selain kondisi jalan dan kesiapan rambu lalulintas di jalur alternatif, Dishub bekerjasama dengan instansi terkait juga memberikan perhatian khusus terhadap jalur-jalur wisata. Fokusnya adalah terkait dengan upaya memastikan agar arus lalulintas menuju dan keluar dari kawasan wisata bisa berjalan lancar dan aman.

Marjana menjelaskan, ada beberapa kawasan wisata yang berisiko tinggi terjadinya kemacetan dan bahkan laka. Di antaranya jalur menuju Tebing Breksi, jalur menuju Kaliurang serta jalur menuju Kaliurang sisi barat yang akan melintas obyek wisata baru Suraloka.

"Ruas jalannya cukup sempit. Padahal H+1 hingga berakhir liburan Idul Fitri, obyek wisata pasti jadi tujuan pemudik. Jalur ke Tebing Breksi juga sangat berisiko karena termasuk jalir ekstrem. Tapi kemarin kawan-kawan di sana sudah menyiapkan skenario untuk pengamanan, termasuk menyiagakan petugas-petugas khusus untuk mengganjal mobil yang mungkin mengalami kesulitan karena tanjakan ekstrem," lanjut Marjana. (wrj)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: