Program MBG Bantul, Anak Sehat melalui Gizi dan Kerja Sama Lintas Sektor
Ketua GOW Bantul, Titi Pratiwi Sariningsih Riyantono, meninjau distribusi sarapan MBG di SDN Bantul, Desember 2025--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id
“Ketika diberi sarapan, saya merasa sangat bersyukur,” imbuhnya, menirukan respons anak-anak.
Program ini menjadi bagian penting dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup generasi muda.
Meski demikian, pemerintah menghadapi dilema antara meningkatkan kualitas program dan merespons kekhawatiran masyarakat.
Upaya pendukung seperti pemberian beasiswa dan program pendidikan lainnya menjadi langkah tambahan agar MBG tidak hanya memberi gizi tetapi juga memperkuat akses pendidikan anak. “Ada dilema di sisi ingin meningkatkan diri, sementara masyarakat sudah mulai risau,” sebutnya.
Dalam jangka waktu satu tahun ke depan, MBG akan direvisi untuk memastikan program benar-benar berpihak pada anak-anak.
BACA JUGA : Tiga Alasan Utama Muhammadiyah Dukung Program MBG, Perbaiki Gizi Nasional Lewat SPPG ‘Aisyiyah
BACA JUGA : Program MBG Dievaluasi, BGN Tutup SPPG Tak Penuhi Standar di Yogyakarta
Data dari kolaborasi lintas sektor akan menjadi dasar evaluasi, mulai dari keamanan pangan hingga distribusi, sehingga manfaat program bisa dirasakan secara optimal.
“Semoga program MBG ini semakin baik,” ucapnya optimis.
Program MBG di Bantul kini menjadi contoh model intervensi stunting berbasis data, di mana kolaborasi pemerintah, organisasi masyarakat, dan pedagang lokal saling melengkapi untuk mencapai hasil nyata.
Dengan pengawasan yang ketat dan evaluasi berkelanjutan, program ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi daerah lain yang ingin menekan angka stunting melalui intervensi gizi yang terukur dan aman.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: