PMI DIY Kerahkan 11 Relawan Medis ke Aceh, Perkuat Layanan Kesehatan dan Psikososial Pascabencana

PMI DIY Kerahkan 11 Relawan Medis ke Aceh, Perkuat Layanan Kesehatan dan Psikososial Pascabencana

Tim PMI DIY bersiap diberangkatkan menuju Aceh Tamiang dari Markas PMI DIY, Gamping, Sleman, Jumat (12/12/2025) pukul 10.00 WIB. --Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id

BACA JUGA : Pengurus Wilayah IKA PMII DIY Dikukuhkan, Siapkan Program Master Class untuk Generasi Kader Masa Kini

BACA JUGA : Bantul Kirim Relawan ke Sumbar, Standar Operasional dan Diklat Lengkap untuk Pencarian Korban Bencana

Tim akan bertugas selama 21 hari, mulai 13 Desember 2025 - 3 Januari 2026.

Ia mengatakan bahwa operasi ini menjadi bagian dari dukungan tanggap darurat yang bersifat segera. 

Tim terdiri atas enam relawan dari PMI Kabupaten Bantul dan lima tenaga dari PMI DIY yang meliputi dokter, perawat, psikolog, dan bidan.

“Kehadiran tim ini diharapkan mampu memperkuat kapasitas layanan kesehatan dan psikososial bagi penyintas di Aceh Tamiang,” ujarnya.

Selain mengoperasikan layanan kesehatan dasar, tim PMI DIY turut membawa mandat menjalankan layanan psikososial komprehensif. 

Layanan tersebut mencakup pendampingan psikososial, aktivitas bimbingan kelompok, hingga kegiatan rekreasional yang ditujukan untuk membantu penyintas memulihkan kondisi emosional pascabencana.

BACA JUGA : Frekuensi Abrasi Meningkat, Amartha dan Relawan Gen Z Hijaukan Pantai Baros

BACA JUGA : Relawan MDMC Dikerahkan, Muhammadiyah Fokus Bantuan Kesehatan, Air Bersih dan Hunian Darurat di Sumatra

“Pendampingan psikososial menjadi salah satu fokus utama karena pemulihan mental penyintas sama pentingnya dengan pemulihan fisik,” jelasnya. 

Operasi kemanusiaan ini akan ditunjang dengan satu unit kendaraan mobil klinik berbasis ambulans yang digunakan untuk menjangkau wilayah terdampak. 

Mobil klinik tersebut akan digunakan untuk pemeriksaan kesehatan umum, penanganan kasus ringan, rujukan kasus berat, serta aktivitas promosi kesehatan di tingkat masyarakat.

Ia menambahkan bahwa durasi penugasan selama 21 hari dirancang agar tim dapat bekerja secara optimal sesuai dinamika lapangan.

“Kami memastikan relawan yang diberangkatkan merupakan personel terlatih sehingga mampu menjalankan operasi jangka menengah dengan kesiapan penuh,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: