Hasto Wardoyo Dorong Partisipasi Warga, Seni dan Budaya Jogja Jadi Magnet Wisatawan Internasional

Hasto Wardoyo Dorong Partisipasi Warga, Seni dan Budaya Jogja Jadi Magnet Wisatawan Internasional

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyerahkan penghargaan kepada para seniman dan budayawan dalam acara Apresiasi Pelestarian Bangunan Warisan Budaya dan Penghargaan Seniman dan Budayawan 2025 di Grha Budaya, Taman Budaya Embung Giwangan, Senin (8/12/2--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id

BACA JUGA : 19 Kelompok Budaya di Sleman Dapat Hibah Alat Musik Rp238 Juta

BACA JUGA : KPK Soroti Lemahnya Budaya Antikorupsi di Kampus dan Tantangan Gen Z

"Saya berharap gamelan tersebut bisa melahirkan karya-karya baru. Seperti kalau di Jawa Barat ada Mang Udjo dengan angklungnya. Saya yakin di Jogja juga bisa lahir karya-karya seperti itu,” tuturnya.

Ia menilai bahwa pelestarian budaya tidak boleh berhenti pada menjaga warisan, melainkan perlu dihidupkan kembali agar menjadi karya baru yang dapat memberi manfaat ekonomi.

"Mimpi-mimpi terhadap suatu karya budaya yang sekarang mungkin masih statis dan tidak produktif, maka kita bangkitkan, kita hidupkan, dan semoga menjadi suatu karya baru yang juga produktif,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, ia mengakui bahwa sektor pariwisata Yogyakarta sangat bergantung pada kreativitas para seniman dan budayawan. 

Menurutnya, infrastruktur pendukung seperti transportasi dan amenitas bukan menjadi persoalan utama. 

Tantangan sebenarnya justru terletak pada kekayaan atraksi budaya yang belum berkembang secara signifikan.

BACA JUGA : UMKM dan Pelaku Wisata DIY Diminta Masukkan Unsur Budaya dalam Produk Wisata

BACA JUGA : GKR Bendara: Keraton Yogyakarta Genjot Konten Budaya Masuk Data AI dan Algoritma Medsos

“Pariwisata sangat tergantung pada karya-karya budaya Bapak-Ibu sekalian yang akhirnya menjadi bagian dari atraksi dan destinasi,” jelasnya.

Ia lalu memaparkan kondisi stagnasi jumlah wisatawan mancanegara sebagai indikator lambatnya perkembangan atraksi wisata. 

Pada 1998, Yogyakarta mencatat sekitar 420 ribu wisatawan mancanegara. 

Krisis moneter membuat angka itu turun drastis, dan pemulihan berjalan sangat lambat. 

Menjelang 2020, jumlah wisatawan baru kembali mendekati 350 ribu, angka yang masih belum mampu melampaui capaian 1998. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: