Tiga Kelompok Bina Keluarga Sleman Raih Penghargaan, Magnet Upaya Tekan Stunting Lewat Ketahanan Keluarga

Tiga Kelompok Bina Keluarga Sleman Raih Penghargaan, Magnet Upaya Tekan Stunting Lewat Ketahanan Keluarga

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menyerahkan penghargaan kepada perwakilan Bina Keluarga Balita, Remaja, dan Lansia dalam Rapat Koordinasi Stunting, Hotel Griya Persada, Sleman, Kamis 4 Desember 2025.--Dok - Humas Pemkab Sleman

“Penanganan stunting harus dilakukan secara kolaboratif, gotong royong, dan terencana. Ini bukan hanya urusan kesehatan, tetapi juga pendidikan, ekonomi, hingga kondisi sosial keluarga,” tuturnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan KB (DP3AP2KB) Sleman, Novita Krisnaeni, menuturkan bahwa penguatan Tri Bina merupakan bagian dari strategi nasional Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (BKKBN) untuk membangun fondasi keluarga yang lebih kuat.

BACA JUGA : Sleman Waspada Stunting, Asap Rokok dan Kekurangan Gizi Jadi Ancaman Anak Sejak Dini

BACA JUGA : Dinkes Sleman Turunkan Angka Stunting Jadi 4,2%, Ternyata Ini Rahasianya

“Kelompok BKB, BKR, dan BKL merupakan upaya BKKBN untuk memperkuat fungsi keluarga melalui pendekatan Tri Bina,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa keluarga adalah ruang pertama di mana tumbuh kembang anak, pembentukan karakter remaja, hingga kesejahteraan lansia ditentukan. Karena itu, setiap kelompok bina keluarga memiliki peran saling melengkapi.

“Melalui penguatan Tri Bina, kami berharap setiap keluarga mampu menjalankan delapan fungsi keluarga secara optimal,” jelasnya.

Ia menyebutkan bahwa delapan fungsi tersebut mencakup fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi pendidikan, ekonomi, serta pembinaan lingkungan. 

Menurutnya, fungsi-fungsi itu menjadi akar ketahanan keluarga yang berpengaruh langsung pada pencegahan stunting.

BACA JUGA : Angka Stunting di Kulon Progo Jadi Sorotan, Pemkab Perkuat Strategi Penanganan Terpadu

BACA JUGA :  DPRD DIY Dorong Percepatan Penanganan Stunting, Setiap Kelurahan di Yogyakarta Dapat Rp 100 Juta

“Ketika delapan fungsi keluarga berjalan dengan baik, pencegahan stunting bisa dilakukan lebih kuat dari rumah, bukan hanya lewat layanan kesehatan,” imbuhnya. 

DP3AP2KB Sleman menilai bahwa penguatan keluarga akan menjadi kunci keberlanjutan penurunan stunting di kabupaten tersebut. 

Pemerintah berharap upaya ini mampu menarik lebih banyak partisipasi masyarakat sehingga kolaborasi lintas sektor semakin kuat dan terarah.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: