Seribu Penari Gerakkan Lereng Merapi, Festival Budaya Hargobinangun Banjir Ribuan Pengunjung

Seribu Penari Gerakkan Lereng Merapi, Festival Budaya Hargobinangun Banjir Ribuan Pengunjung

Warga dan pejabat daerah menari bersama dalam Festival Budaya Lereng Merapi di Gelora Hargobinangun, Pakem, Sleman, Sabtu (22/11/2025), sebagai bagian perayaan Adeging ke-79 Kalurahan Hargobinangun.--Foto: Ho (humas Pemkab Sleman)

BACA JUGA : Merapi Erupsi Guguran Lagi Pagi Ini, Warga Diminta Waspada

BACA JUGA : Aktivitas Vulkanik Gunung Merapi Kembali Meningkat, Awan Panas Guguran Capai 1,2 Kilometer

Ia berharap festival tersebut tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga warisan yang terus berlanjut lintas generasi.

“Harapan kami, Festival Budaya Lereng Merapi menjadi ruang edukasi budaya bagi anak-anak muda agar mencintai tradisi sejak dini,” tuturnya. 

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, turut hadir dan menyampaikan apresiasi tinggi kepada masyarakat serta penyelenggara. 

Ia menilai festival tersebut bukan sekadar pertunjukan seni, tetapi manifestasi dari nilai sosial yang masih hidup dan dipegang kuat oleh warga.

“Saya menyambut baik sekaligus memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada warga dan perangkat Kalurahan Hargobinangun yang telah menyelenggarakan festival ini,” ujarnya.

Festival yang menampilkan seribu penari ini mencerminkan keterlibatan aktif masyarakat tanpa memandang usia maupun latar belakang. 

BACA JUGA : Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran, BPPTKG Imbau Warga Waspada Bahaya Lahar Saat Hujan

BACA JUGA : Gunung Merapi Luncurkan Enam Awan Panas Guguran, Aktivitas Masih di Level Siaga

Selain itu, beragam rangkaian acara seperti pembagian seribu nasi kucing, seribu jadah tempe, hingga pelepasan seribu burung perkutut menjadi simbol harmoni dan kebersamaan.

Ia menyebut, pelaksanaan festival ini membuktikan bahwa solidaritas dan gotong royong masih menjadi roh masyarakat lereng Merapi.

“Ini bentuk kekompakan, kerukunan, dan semangat gotong royong masyarakat, lurah, dan seluruh pamong Kalurahan Hargobinangun,” jelasnya. 

Lebih jauh, dirinya menilai kegiatan ini memiliki makna lebih dari sekadar hiburan. 

Festival menjadi ruang edukasi tentang kearifan lokal sekaligus rumah bagi regenerasi budaya agar tetap relevan di tengah perubahan zaman.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: