Limbah Serbuk Gergaji Disulap Jadi Energi Biomassa, Produktivitas Baglog Karangsari Naik Dua Kali Lipat
Inovasi pemanfaatan limbah kayu di Desa Karangsari, Wonosobo, berhasil meningkatkan efisiensi produksi baglog jamur melalui program hibah PKM DPPM 2025 yang digagas Dosen Agribisnis UMY, Dr. Aris Slamet Widodo. --dok. UMY
Secara ekonomi, manfaatnya langsung dirasakan masyarakat. Kelompok Shodaqoh Sampah, yang sebagian besar terdiri dari ibu-ibu, sekarang memiliki peluang pendapatan baru.
Kelompok petani jamur kini mampu mengelola 2.500–3.000 baglog dan mendapatkan pendapatan tambahan sekitar Rp1,7–2 juta per bulan. Sementara peningkatan kapasitas produksi dari 2.000–2.500 baglog menjadi 4.000 baglog per bulan menambah pendapatan kelompok hingga Rp3 juta per bulan.
BACA JUGA : Tragedi Runtuhnya Musala di Sidoarjo, Pakar UMY Desak Audit Struktur dan Investigasi Forensik
BACA JUGA : UMY Paparkan Sustainability Report 2024, Ada 3.800 Publikasi dan 1.200 Riset
Target program tahun 2025 adalah memproduksi 6.000 baglog dan target ini telah terlampaui.
“Alhamdulillah target produksi 6.000 baglog tercapai. Sekitar 4.000 untuk kebutuhan internal, sedangkan 2.000 kami jual ke petani jamur luar desa,” terang Aris.
Untuk keberlanjutan, BUMDes Karangsari berperan sebagai pengelola produksi baglog, sementara kelompok ibu-ibu bertugas sebagai produsen jamur tiram. Sistem pemasaran memanfaatkan jejaring pedagang keliling dari Karangsari yang mendistribusikan produk ke desa-desa sekitar setiap hari.
“Penjualannya mudah, karena pedagang keliling dari warga Karangsari sendiri yang memasarkan,” tambahnya.
BACA JUGA : Waspadai Rokok Elektrik Diduga Mengandung Narkotika, BNNP DIY Gandeng UMY Perkuat Edukasi ke Mahasiswa
BACA JUGA : UMY Jadi Kampus Pertama Tuan Rumah JIBB 2025, Angkat Semangat “Batik Goes to Campus”
Dengan ekosistem agribisnis jamur yang kini berjalan mandiri dan efisien, Karangsari berhasil mengubah limbah kayu menjadi energi terbarukan dan nilai ekonomi berkelanjutan, sebuah model pemberdayaan desa yang dapat direplikasi di daerah lain.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: