Bentor dan Bajaj Online Masih Beroperasi, Hasto: Itu Transportasi Tradisional Jogja?
Moda transportasi online bajaj melintas di Jalan Abu Bakar Ali, Kobataru, Kota Yogyakarta, pada Selasa (10/6/2025). --Foto: Anam AK/diswayjogja.id
Sementara untuk bentor, Pemkot Yogyakarta tidak memberikan ruang legal. Pemerintah justru mendorong konversi ke tenaga listrik agar ramah lingkungan.
“Bentornya itu diganti. Tor-nya diganti listrik. Dari bentor jadi bentrik. Kami sudah usulkan anggaran untuk membeli mesin listrik agar bisa dibantukan,” jelasnya.
BACA JUGA : Siapkan Dana Rp700 Juta, Dishub Kota Yogyakarta Tambah Pemasangan ATCS di Dua Simpang
BACA JUGA : Trans Jogja ke Gunungkidul Masih Wacana: Dishub DIY Tegaskan Belum Ada Rencana Trayek Baru
Hasto menambahkan, dengan adanya becak listrik dan andong yang tetap berjalan sebagai transportasi tradisional, Yogyakarta dapat menghadirkan moda yang ramah lingkungan tanpa menghilangkan ciri khas kota.
Dengan penegasan ini, Pemkot Yogyakarta memastikan fokus utamanya adalah menjaga budaya lokal melalui pelestarian becak dan andong, bukan membuka ruang untuk kendaraan bermotor roda tiga modern.
Sebelumnya, City Manager Maxride dan Max Auto, Bayu Subolah, saat dikonfirmasi Disway Jogja melalui sambungan telepon dan pesan Whatsapp (WA) masih belum ada tanggapan atau pernyataan resmi dalam dua hari terakhir, terkait himbauan dari Dinas Perhubungan DIY yang melarang beroperasinya bajaj online di DIY.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: