Perpisahan Agung di Imogiri, Ribuan Warga Iringi Keberangkatan Terakhir Pakubuwana XIII
Masyarakat tampak antusias berjejer di sepanjang jalan, menanti kedatangan raja yang akan tiba untuk prosesi adat di kompleks Bangsal X.--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id
BACA JUGA : PSIM Jogja Tekuk 2-1 atas Persik Kediri, Laga Diwarnai Dua Kartu Merah di Stadion Sultan Agung
BACA JUGA : Sri Sultan Soroti Kasus Keracunan MBG di Gunungkidul, Masakan Tak Didinginkan Bisa Picu Bahaya
Sebab, kompleks Kedaton Pakubuwono XIII masih dalam tahap perencanaan pembangunan.
“Karena untuk kompleks Kedaton Pakubuwono XIII masih dalam rencana pembangunan. Jadi, sementara beliau dimakamkan di sebelah barat dulu,” ujarnya.
Prosesi berlangsung tanpa banyak seremoni. Tidak ada kirab panjang atau ritual berlapis seperti lazimnya pemakaman bangsawan.
Setelah tiba di lokasi, jenazah langsung disalatkan di Masjid Pajimatan, kemudian dibawa menuju liang lahat.
“Nggak ada prosesi lain. Langsung naik, langsung dimakamkan. Kita cuma melakukan proses itu saja, tidak banyak,” ucapnya.
Di sekitar lokasi pemakaman, hanya terdengar suara langkah para abdi dalem dan doa lirih yang dibacakan bergantian.
BACA JUGA : Pariwisata DIY Sumbang 34 Persen Ekonomi Daerah, Sri Sultan Dorong Berbasis Budaya dan Teknologi
BACA JUGA : Penasihat Presiden Ahmad Dofiri Ungkap Kebijakan Sri Sultan Saat Tangani Isu SARA di Yogyakarta
Kesederhanaan itu justru memperlihatkan keagungan tersendiri, ketenangan seorang raja yang kembali ke pangkuan leluhur tanpa kemewahan duniawi.
“Yang jelas, hanya prosesi serah terima dari Surakarta nanti di sini. Cuma itu saja, tidak banyak hal lain di sini,” imbuhnya.
Kawasan barat yang kini menjadi tempat peristirahatan sementara Pakubuwana XIII tampak masih kosong.
Namun, area itu telah disiapkan untuk pembangunan kompleks makam baru khusus untuk almarhum.
“Iya, sebelah barat itu masih kosong. Nanti akan kita buatkan rencana, segera kita bangun,” sebutnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: