RP3 'Perempuan Tangguh Mandiri' Sleman, Jembatan Aman dan Edukasi untuk Pekerja Perempuan
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menyaksikan penandatanganan kerjasama RP3 “Perempuan Tangguh Mandiri” oleh Direktur PT. Dhanar Mas Concern dan Kepala Dinas P3AP2KB Sleman, menandai hadirnya fasilitas perlindungan pekerja perempuan pertama di Sleman.--Foto: HO (Humas Pemkab Sleman)
BACA JUGA : Rp 300 Juta Zakat Jadi Motor Ekonomi, 20 Mustahik Kini Bekerja di Hara Chicken Sleman
BACA JUGA : PSS Sleman Ditahan Imbang Persipura, Duel Sengit di Maguwoharjo Berakhir Tanpa Gol
Ia menekankan pentingnya kesadaran pekerja perempuan untuk berani melapor.
“Kami ingin pekerja perempuan merasa aman dan percaya diri untuk menyampaikan masalah yang mereka hadapi, tanpa harus memendam sendiri,” ujarnya.
Lebih jauh, ia menyebut fasilitas ini juga bisa menjadi model bagi perusahaan lain.
“Kami berharap RP3 bisa menjadi contoh nyata bahwa perlindungan pekerja perempuan adalah tanggung jawab bersama, bukan sekadar slogan,” imbuhnya.
Direktur PT. Dhanar Mas Concern Unit Sleman, Erwin Handono, menyebut kehadiran RP3 akan menjadi jembatan yang menghubungkan manajemen perusahaan dengan para pekerja.
“RP3 ini memastikan setiap masalah dapat diselesaikan dengan adil dan rahasia. Kami ingin semua pekerja merasa aman dan dihargai,” sebutnya.
BACA JUGA : 78 Mahasiswa Sleman Pintar Raih Wisuda Amikom, Strategi Pendidikan Tingkatkan Kesejahteraan Keluarga
BACA JUGA : PSS Sleman Waspadai Bola Mati Persipura, Pelatih Minta Pemain Tampil Agresif
Menurutnya, rumah perlindungan ini bukan hanya tempat penampungan, tetapi juga sarana edukasi.
“Kami berharap RP3 dapat menjadi media pembelajaran bagi seluruh karyawan, baik laki-laki maupun perempuan, untuk lebih memahami isu-isu gender dan pentingnya menciptakan budaya kerja yang saling menghormati,” tambahnya.
RP3 'Perempuan Tangguh Mandiri' hadir sebagai simbol komitmen perusahaan untuk menjunjung keadilan sosial dan menghormati hak pekerja perempuan.
Ia menambahkan, fasilitas ini juga diharapkan memotivasi pekerja untuk berani menyampaikan keluhan dan mencari solusi bersama.
“Dengan ruang yang aman ini, setiap pekerja dapat berbicara tanpa rasa takut, sehingga tercipta lingkungan kerja yang sehat dan produktif,” lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: