Pisau Berdarah di Gamping, Misteri Pembunuhan di Rumah Kontrakan Bikin Geger Warga
Jajaran Polsek Gamping memimpin olah TKP di rumah kontrakan Dusun Mejing Wetan, Ambarketawang, Selasa (4/11/2025) pagi. Petugas menemukan bercak darah dan dua pisau dapur yang diduga terkait kematian korban Rosita Istianingrum.--Foto: HO (Humas Polres Sleman)
SLEMAN, diswayjogja.id - Sebuah kontrakan di Dusun Mejing Wetan, Ambarketawang, Gamping, Selasa (4/11/2025) pagi, menjadi saksi bisu tragedi berdarah.
Rosita Istianingrum (38), warga Tegalrejo, Kota Yogyakarta, ditemukan tewas dengan luka sayatan di leher, terlentang di lantai kamar, sementara genangan darah mengelilinginya.
Sekitar pukul 06.30 WIB, saksi Lilis Tariyana, yang tinggal bersama korban, mengantar anak korban ke sekolah.
Saat kembali, ia menemukan pisau dapur berlumur darah di wastafel dan bercak darah di lantai.
Setelah memeriksa kamar korban, Lilis menemukan Rosita tergeletak bersimbah darah dan segera melaporkan kejadian ke Polsek Gamping.
Kapolsek Gamping, AKP Bowo Susilo, memimpin olah TKP bersama Sat Reskrim Polresta Sleman, Unit Inafis Polda DIY, dan Tim DVI Polda DIY.
BACA JUGA : UGM Resmi Nonaktifkan Mahasiswa Tersangka Pembunuhan Kacab Bank BRI Cempaka Putih
BACA JUGA : Tragedi Rel Prambanan 3 Pengendara Motor Tewas Diseret Kereta Bangunkarta, Polisi Telusuri Palang Pintu
Dari pemeriksaan awal, petugas menemukan dua bilah pisau dapur berdarah di atas wastafel dan ceceran darah yang mengarah dari kamar korban ke dapur.
Tidak ada tanda barang korban yang hilang, seperti handphone, uang, maupun perhiasan.
Jenazah korban langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk otopsi, guna memastikan penyebab kematian.
“Korban ditemukan dalam kondisi yang sangat tragis. Otopsi penting agar penyebab kematian dapat diketahui secara pasti,” katanya.
Polisi telah memeriksa saksi-saksi dan tengah menelusuri rekaman CCTV di sekitar lokasi. Situasi di sekitar kontrakan selama olah TKP terpantau aman dan kondusif.
Petugas menegaskan setiap petunjuk, dari bercak darah hingga benda-benda di lokasi, menjadi kunci untuk mengungkap kronologi pembunuhan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: