Dari Koran ke Disertasi: Rizky, Ibu Doktoral yang Temukan Semangat Belajar di Perpustakaan Sleman
Rizky Drupadi menerima penghargaan dari Bupati Sleman, Harda Kiswaya--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id
SLEMAN, diswayjogja.id - Bagi Rizky Drupadi, membaca bukan sekadar hobi, melainkan jalan hidup.
Perempuan asal Sleman ini mengaku sudah akrab dengan bacaan sejak usia belia, bukan melalui buku cerita yang lazim dimiliki anak-anak, melainkan lewat koran bekas yang dibawa ayahnya sepulang kerja.
“Sebenarnya saya suka membaca apa saja, bukan hanya buku, karena saya orangnya kepo. Saya berasal dari keluarga sederhana, untuk beli buku cerita saja hampir tidak pernah. Tapi bapak saya sering pulang kerja membawa koran. Dari situlah awalnya saya mengenal bacaan, sejak TK/SD, karena penasaran dengan benda besar bernama ‘koran’ itu,” kenangnya saat ditemui di Sleman, Sabtu (27/9/2025).
Dari halaman-halaman koran itu, ia mulai belajar mengeja kata, mengenal berita, hingga menemukan sensasi tersendiri saat bisa memahami isi bacaan.
Kegemaran itu berlanjut hingga sekolah dasar dengan buku pelajaran dan majalah, kemudian bertransformasi di bangku SMP ketika ia mulai melahap komik dan novel.
“Awalnya membaca karena rasa kepo, haus akan pengetahuan. Ternyata banyak sekali hal yang belum saya ketahui, dan rasa haus itu mendorong saya terus ingin belajar lagi dan lagi,” ujarnya.
BACA JUGA:Sri Sultan Serahkan 25 Traktor ke Sleman, Dorong Ketahanan Pangan dan Produktivitas Petani
BACA JUGA:Sleman Apresiasi Pengunjung Perpustakaan Inspiratif, Membaca Jadi Kunci Sukses dan Produktivitas
Kini, di usianya yang dewasa, kebutuhan membaca sudah menjadi bagian dari pekerjaannya.
Rizky mengaku harus selalu memperbarui pengetahuan melalui artikel-artikel ilmiah, meski bacaan hiburan seperti novel sudah jarang disentuhnya.
“Novel terakhir yang saya baca kalau tidak salah Harry Potter, dan itu sudah lama sekali,” jelasnya sambil tersenyum.
Kisahnya menjadi potret bagaimana akses sederhana terhadap bacaan dapat membuka jalan panjang menuju kecintaan pada literasi.
Dari lembaran koran yang tampak asing bagi anak kecil, lahirlah seorang pembaca cendekia yang tak pernah berhenti mencari ilmu.
“Kalau dulu bapak tidak pernah membawa koran, mungkin saya tidak akan tahu betapa serunya membaca,” katanya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: