Pasar Lawas Jagalan Lahir dari Cerita Tetua dan Gagasan Ikon Desa
Pengunjung memadati Pasar Lawas Jagalan di Bantul yang menghadirkan kuliner tempo dulu dan produk tradisional, menjadikannya ikon budaya dan wisata.--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id
BACA JUGA : Zonasi Pasar Godean Rampung, 250 Pedagang Sudah Sepakat Titik Dagang
BACA JUGA : Pasar Godean Diproteksi, Disperindag Sleman Pastikan Hanya 289 Pedagang Pelasaran Aktif
Pasar Lawas Jagalan pertama kali digelar pada 2018. Saat itu, pemerintah kalurahan berani menganggarkan secara khusus kegiatan ini, meski jumlah pedagang masih terbatas.
“Pertama kali digelar, pedagang hanya sekitar 15 booth. Antusiasme masyarakat pun masih perlu didorong. Maka, kami memberi dukungan: setiap pedagang mendapat subsidi Rp50.000 per hari, sehingga total Rp150.000 selama tiga hari,” imbuhnya.
Kini, setelah beberapa tahun berjalan, Pasar Lawas Jagalan berkembang pesat dan menjadi ruang pertemuan budaya, kuliner, dan pariwisata.
Kehadiran pasar ini bukan hanya melestarikan tradisi, tetapi juga memperkuat identitas Jagalan sebagai desa bersejarah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: