Roy Suryo Bedah Buku “Jokowi’s White Paper” di UII Yogyakarta, Singgung Isu Akademik dan Literasi

YOGYAKARTA, diswayjogja.id – Pakar telematika Roy Suryo kembali meluncurkan dan membedah bukunya yang kontroversial bertajuk “Jokowi’s White Paper”, di Auditorium Universitas Islam Indonesia (UII), Cik Di Tiro, Kota Yogyakarta, Kamis (11/9/2025). 

"Jokowi’s White Paper" merupakan sebuah buku yang ia klaim ditulis secara ilmiah, kronologis, dan komprehensif membahas berbagai isu akademik terkait Presiden ketujuh Joko Widodo.

Bedah buku ini digelar bertepatan dengan momen peringatan Hari Literasi Internasional yang jatuh pada 8 September lalu. 

Roy Suryo menyebut, kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan akademik untuk mengajak publik berpikir kritis dan terbuka terhadap isu-isu yang disampaikan secara ilmiah.

BACA JUGA : Rismon Sianipar Laporkan Jokowi ke Polda DIY Terkait Dugaan Penyebaran Berita Bohong

BACA JUGA : Soal Klarifikasi Sofian Effendi, Rismon Sianipar: Sangat Tidak Masuk Akal Bagi Seorang Profesor

“Ini adalah buku ilmiah, bukan opini liar. Ditulis secara akademis, lengkap, dan sistematis dalam 700 halaman,” ujar Roy Suryo. 

Menurutnya, buku Jokowi’s White Paper merupakan hasil kolaborasi tiga penulis, yakni Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan Tifauzia Tyassuma, yang mereka singkat sebagai “RRT.” 

Roy menegaskan bahwa buku ini ditujukan untuk memberikan data dan informasi akademik terkait latar belakang pendidikan Jokowi, termasuk pengakuannya tentang IPK rendah saat berkuliah, yang pertama kali disampaikan di Universitas Islam Indonesia (UII).

“Kenapa kita pilih UII? Karena di sinilah Presiden Jokowi pertama kali menyebutkan IP-nya kurang dari dua. Buku ini bisa jadi referensi publik,” jelas Roy.

BACA JUGA : Rektor UGM Buka Suara Soal Polemik Ijazah Presiden ke-7 Jokowi

BACA JUGA : Rekan Seangkatan Jokowi: Saya Saksi Hidup, Demi Allah Ijazah Jokowi Asli

Ini merupakan kali ketiga Roy membedah buku tersebut setelah sebelumnya dilakukan di Jakarta dan Solo. Buku ini sendiri telah diluncurkan secara resmi di University Club (UC) UGM, pada 18 Agustus 2025. 

Roy Suryo juga menyinggung soal adanya proses hukum yang tengah berjalan terkait isi buku tersebut. Namun dia menegaskan bahwa pihaknya siap menghadapi secara proporsional.

Sumber: