Mahasiswa Amikom Yogyakarta Meninggal, Ayah Korban Sebut Ada Bekas Sayatan dan Sepatu PDL
Putri Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, GKR Mangkubumi dan GKR Bendara, bertakziah ke rumah duka Rheza Sendy Pratama, di rumah duka, Dusun Jaten, Sendangadi, Mlati, Sleman, pada Minggu (31/8/2025) malam.--istimewa
"Tadi ada kendala dari kepolisian. Dia harus minta autopsi, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Cuma kita dari keluarga sudah pasrah. Apapun yang terjadi, ini musibah itu aja. Jadi, kita gak mau autopsi," jelasnya.
Sebelumnya, mahasiswa semester 5 jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta ini pergi bersama teman sekolahnya pada Sabtu (30/8/2025) malam.
BACA JUGA : Massa Aliansi Jogja Memanggil Tuntut Reformasi Total Kepolisian, Pasca Tewasnya Pengemudi Ojol
BACA JUGA : Massa Aksi Bertambah, Pos Polisi dan CCTV Simpang Empat Condongcatur Dirusak
"Saya itu nyari, cuman ini belum ketemu anaknya yang semalam ngajak ngopi di deket Tugu itu. (Dari semalam) terus minta uang gitu sama teman SMK, ngajak ngopi," tuturnya.
Meski pasrah, pihak keluarga berharap pelaku kekerasan terhadap putrnya bisa ditangkap. Dia pun berharap agar aksi demonstrasi yang tengah berlangsung bisa diperketat dari segi keamanan.
"Pengennya demo-demo yang damai maksudnya seperti itu. Jadi, untuk ya meminimalisir kan, setidaknya pengamanan itu ya harus diperjelas dulu dan lebih ketat," imbuhnya.
Sementara itu, Putri Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, GKR Mangkubumi dan GKR Bendara, turut berbelasungkawa atas meninggalnya Rheza.
BACA JUGA : UGM Ingatkan Pemerintah dan DPR agar Batalkan Kebijakan yang Menambah Kesenjangan
BACA JUGA : UMY dan UNU Jogja Mengutuk Keras Tindakan Represif Aparat dalam Penanganan Aksi Massa
"Ngaturaken duka cita yang mendalam, kalian Gusti ngaturaken belasungkawa dumateng kaluarganipun Mas Rheza. Niki Mas Rheza mugi dipun lancaraken ing dalem perjalanan menuju rumah Tuhan," ucap GKR Mangkubumi di rumah duka.
Ia berharap tidak ada lagi korban dan mengajak semua masyarakat untuk mejaga bersama kawasan DIY.
"Tadi Bapaknya Mas Rheza juga menyampaikan, diharapkan untuk tidak ada lagi korban yang lain. Kita semua menjagalah untuk bersama-sama di Daerah Istimewa Yogyakarta beserta juga dengan warganya. Itu yang paling utama dan paling penting," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: