Berlangsung Selama Empat Hari, 80 Lukisan Ramaikan Pasar Merdeka di Taman Budaya Embung Giwangan
Sejumlah pengunjung melihat pameran karya 80 pelukis dalam gelaran Pasar Merdeka yang digelar di Taman Budaya Embung Giwangan (TBEG), Kota Yogyakarta, Kamis (28/8/2025). --Foto: Anam AK/diswayjogja.id
YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Sebanyak 80 lukisan karya perupa nasional meramaikan gelaran Pasar Merdeka di Taman Budaya Embung Giwangan (TBEG), yang berlangsung selama empat hari, mulai 28 sampai 31 Agustus 2025.
Puluhan pelukis tersebut tidak hanya berasal dari wilayah Yogyakarta tapi juga Solo, Madiun, Tasikmalaya, Semarang dan kota/kabupaten lain di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.
Pembina Koperasi Seniman dan Budayawan Adiluhung Yogyakarta (KOSETA), Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Prabukusumo, menjelaskan Pasar Merdeka menjadi satu gagasan untuk membangkitkan potensi para seniman dan budayawan juga UMKM di Yogyakarta.
“Apa yang menjadi potensi di Yogyakarta harus kita hidupkan melalui ragam aktivitas, agar bisa maju dan berkembang. Supaya manfaat yang didapatkan lebih luas untuk masyarakat, khususnya para pelaku seni," ujarnya dalam pembukaan Pasar Merdeka di TBEG, Kamis (28/8/2025).
BACA JUGA : Seniman dan Budayawan Yogyakarta Bakal Gelar Pasar Merdeka di Taman Budaya Embung Giwangan
BACA JUGA : Soroti Soal Sampah, Kedai Kebun Forum Gelar Pameran 'Uwuhmu Tekan Ndi'
Menurutnya, karya lukis yang dipamerkan dinilai luar biasa, karena Pasar Merdeka menjadi titik temu seniman dan penikmatnya, juga konsumen yang akan membeli maupun mengapresiasi karya mereka.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menuturkan Pasar Merdeka menjadi suatu kegiatan yang punya ciri khas dengan menghadirkan pameran seni dan budaya disandingkan dengan potensi UMKM.
“Ini menjadi sesuatu yang berbeda karena core bisnis yang diangkat adalah karya seni budaya, kami optimis Yogyakarta bisa menjadi center of excellence dan center of referral bagi daerah lain. Dengan harapan kegiatan seperti ini bisa mendatangkan wisatawan, para penikmat karya seni budaya,” tuturnya.
Hasto menuturkan, TBEG hadir menjadi ruang bersama untuk menjaga dan melestarian nilai seni budaya. Sekaligus menumbuhkan cara baru menghidupkan UMKM dikolaborasikan dengan para seniman dan budayawan.
BACA JUGA : Pameran Perjuangan Kemerdekaan Indonesia di Benteng Vredeburg, Ada Sejarah Hubungan Indonesia - Australia
BACA JUGA : Hanya Lima Hari, Pameran Lawatan Nusaraya 2025 Hadirkan Identitas Puluhan Kota Pusaka Se-Indonesia
“Kita lihat seniman dari daerah lain juga hadir di Yogyakarta, ada juga para profesor seni, kemudian anak-anak muda dari Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR), karya-karya mereka luar biasa. Sehingga ini juga usaha bagaimana meningkatkan pendapatan masyarakat dari karya seni dan potensi UMKM di sini,” imbuhnya.
Diketahui, Gelaran Pasar Merdeka diinisiasi oleh Koperasi Seniman dan Budayawan Adiluhung Yogyakarta (Koseta) dan Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (HIPPI DIY).
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: