Suporter PSIM Jogja dan Persib Bandung Sepakat Damai dan Kekeluargaan, Pasca Kericuhan Yogyakarta
Suporter PSIM Jogja dan Persib Bandung menyepakati damai dengan kekeluargaan, seusai melakukan pertemuan tertutup sekira dua jam lebih di Mapolresta Yogyakarta, Rabu (27/8/2025) petang. --Dok. Polresta YK
YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Sejumlah perwakilan suporter PSIM Jogja dan Persib Bandung, yakni Brajamusti, The Maident, Viking, Bobotoh, serta Ultras melakukan pertemuan di Mapolresta Yogyakarta, Rabu (27/8/2025) petang.
Mereka membicarakan persoalan kericuhan di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, pasca pertandingan Super League 2025/2026 antara PSIM Jogja dan Persib Bandung, pada Minggu (24/8/2025).
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Eva Guna Pandia, menyatakan pihaknya memfasilitasi pertemuan kedua suporter dengan harapan permasalahan kericuhan ini tidak berkembang dan bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
"Karena kita di Jogja ini mengedepankan kearifan lokal. Harapan kita masing-masing dari ketua suporter ini baik dari Brajamusti, ketua Maident, ketua Viking, dari Ultras, Bobotoh dan lain-lain, mengimbau kepada seluruh saudara-saudara, bahwa permasalah ini tentunya diselesaikan secara kekeluargaan," ujarnya seusai pertemuan.
BACA JUGA : 177 Orang Dipulangkan, Ini Kronologi Kericuhan Suporter di Kawasan Malioboro dan Ngabean
BACA JUGA : Suporter Ricuh di Yogyakarta, Polda DIY Tegaskan Tak Ada Korban Meninggal
Menurutnya, banyak tersebar di media sosial yang beragam informasi yang menyesatkan. Eva menegaskan kronologi awal hanya terjadi saat serempetan di Simpang Empat dan telah dilakukan ganti rugi sekaligus damai.
Pihaknya berharap agar peristiwa kericuhan tersebut tak terulang kembali. Ia juga menegaskan bahwa suporter harus lebih menghormati peraturan larangan suporter hadir dalam laga away Super League 2025/2026.
"Yang perlu kita pahami dan sampaikan tadi ke semua suporter ini bahwa peraturan Liga Indonesia pertandingan away tak ada suporter yang datang. Ini yang perlu dipahami, dan ke depan jangan terulang kembali," katanya.
Presiden Brajamusti, Muslih Burhanuddin 'Thole', menyatakan kericuhan yang terjadi di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman karena lebih banyak kesimpangsiuran isu di lapangan melalui media sosial.
BACA JUGA : Terjadi Keributan di Sleman, Bus Suporter Sempat Diamankan di Polsek Gamping
BACA JUGA : PSIM Jogja Imbang Lawan Persib Bandung, Paul Van Gastel Kecewa Timnya Kehilangan Fokus di Menit Terakhir
"Kejadian yang terjadi di Pingit itu sudah diselesaikan dan waktu itu juga kami mengutus teman-teman dari DPP dan saya langsung komunikasi dengan Pak Kapolres juga. Kemudian ada kejadian lain yang disangkutpautkan, padahal itu sama sekali tidak ada," jelasnya.
Dalam pertemuan yang berlangsung dua jam lebih tersebut, pihaknya memastikan tak ada lagi permasalahan antara kedua suporter.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: