Petani Muda Indonesia Akan Tampil di Fiji 2026, Bawa Praktik Baik ke Asia Pasifik
Sekretaris Jenderal Petani Indonesia, Muhammad Nurudin, saat menjelaskan penguatan petani muda Indonesia yang akan mewakili negara di Fiji 2026.--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id
SLEMAN, diswayjogja.id - Gerakan petani muda Indonesia semakin mendapat panggung internasional.
Pada tahun 2026 mendatang, dua perwakilan petani muda Indonesia akan berangkat ke Kepulauan Fiji untuk mempresentasikan praktik baik pertanian yang lahir dari kerja sama multipihak di Indonesia.
Fiji adalah sebuah negara kepulauan di Samudra Pasifik Selatan. Wilayahnya mengelilingi Laut Koro yang berada 2.100 km utara Auckland, Selandia Baru.
Pertanian di Fiji didominasi oleh sektor subsisten yang melibatkan sebagian besar angkatan kerja, namun juga mencakup sektor komersial yang berfokus pada tebu dan produk pertanian lainnya untuk pasar ekspor dan domestik.
BACA JUGA : Dukung Irigasi di Kawasan Pertanian DIY, Sri Sultan Minta BBWSO Bangun Lima Embung
BACA JUGA : Kementan Lepas Ekspor Rp1,1 Miliar dari Sleman Dorong Transformasi Pertanian Modern
Produk utama meliputi tebu, kelapa (dan kopra), singkong, ubi jalar, talas, kava, nanas, dan jahe, dengan upaya untuk meningkatkan hortikultura dan diversifikasi produk.
Sekretaris Jenderal Petani Indonesia, Muhammad Nurudin, mengatakan langkah ini berawal dari konsolidasi lima organisasi tani nasional yang tergabung dalam Kemah Pemuda Tani dan Olimpiade Pertanian 2025 di Annet Homestay, Desa Wisata Plalangan, Pandowoharjo, Kabupaten Sleman, Rabu (27/8/2025).
“Kita mengorganisir para petani muda dari lima organisasi tani nasional: Aliansi Petani Indonesia, Wahana Masyarakat Tani dan Nelayan Indonesia, Serikat Petani Indonesia, Jaringan Masyarakat Tani Indonesia, dan Serikat Nelayan Indonesia,” katanya.
Menurut dia, konsolidasi ini juga menjadi tindak lanjut dari dialog kebijakan nasional.
“Tujuannya agar penguatan petani muda bisa lebih konkret, terutama supaya mereka mampu berkontribusi dalam kewirausahaan pertanian yang berhasil menembus pasar,” ujarnya.
Ia menambahkan, agenda utama dari pertemuan di Sleman adalah menyeleksi dua wakil Indonesia untuk tampil di forum internasional di Fiji.
“Hal terpenting dari pertemuan ini adalah seleksi untuk mengirim dua orang perwakilan ke Kepulauan Fiji pada tahun 2026 mewakili Indonesia,” jelasnya.
Di forum tersebut, petani muda Indonesia akan membawa praktik baik hasil kerja sama antara pemerintah, organisasi petani, dan swasta.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: