Gelombang Pengunduran Diri dan Masalah Upah Bayangi Taru Martani
Ketua Serikat Pekerja Taru Martani, Suharyanto, membeberkan keresahan buruh mulai dari persoalan upah, tunjangan, hingga gelombang resign karyawan.--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id
YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Serikat Pekerja Taru Martani mengungkapkan semakin banyak karyawan dari berbagai bidang yang memilih mengundurkan diri.
Selain karena iklim kerja yang dinilai tidak sehat, persoalan upah dan tunjangan disebut ikut memperburuk keadaan.
Ketua Serikat Pekerja Taru Martani, Suharyanto, mengatakan pengunduran diri tidak hanya terjadi di divisi produksi, tetapi juga di bagian administrasi.
“Berbagai bidang. Ada dari produksi, ada juga dari HRD. Bahkan HRD yang baru, baru 2 bulan menjabat, sudah minta resign,” katanya, Rabu (27/8/2025).
BACA JUGA : Peringati May Day, Ada 13 Tuntutan Aksi Majelis Pekerja Buruh Indonesia DIY
BACA JUGA : Ratusan Buruh Gendong Pasar Beringharjo Ikuti Cek Kesehatan Gratis dan Sembako
Selain itu, buruh juga menyoroti adanya kebijakan baru terkait pembayaran lembur. Jika sebelumnya lembur dibayar penuh sesuai jam kerja tambahan, kini ada pemotongan yang merugikan karyawan.
“Kalau lembur masih dibayar, tapi kemarin ada kebijakan pemotongan. Misalnya 4 jam lembur, dipotong jadi hanya dihitung 3,5 jam. Jadi tidak dibayar full seperti dulu,” ucapnya.
Persoalan upah pokok dan tunjangan masa kerja juga turut menjadi keluhan. Menurutnya, penggabungan tunjangan dengan gaji pokok membuat struktur penghasilan menjadi tidak transparan.
“Gaji juga ada masalah. Tunjangan masa kerja yang harusnya terpisah dijadikan satu dengan gaji pokok,” tuturnya.
Ia menilai kondisi ini telah memicu keresahan pekerja dan melemahkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan.
“Kalau masalah ini tidak segera diperbaiki, bukan hanya buruh yang rugi, tapi juga keberlangsungan Taru Martani yang akan terdampak,” ujarnya.
BACA JUGA : Viral Video Asusila Diduga Buruh Pabrik Brebes, Manajemen PT SMJ Tracking
BACA JUGA : Slamet Supriyadi Kembali Terpilih Ketua DPC Federasi Serikat Buruh Garteks Tegal Raya
Keluhkan Ketidakadilan Upah dan Iklim Kerja
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: